Housing-Estate.com, Jakarta – PT PP Properti Tbk mulai membangun tower kedua yang disebut Tower Palem di proyek Gunung Putri Square Jl Mercedes Benz, Cicadas, Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat. Proyek ini dibangun di atas lahan seluas 2,1 ha yang terdiri dari 2 tower. Tower pertama, Pinus (896 unit), sudah 100 persen terjual dan saat ini telah terbangun hingga 26 lantai dari rencana ketinggian 30 lantai.

“Pengerjaan dua tower ini dilakukan pararel, tower pertama kami targetkan topping off akhir Juni 2016 dan hari ini kita mulai pembangunan tower kedua. Tower Palem mencakup 865 unit, hingga saat ini penjualannya sudah mencapai 50 persen. Targetnya seluruh pekerjaan konstruksi bisa selesai akhir tahun 2019 sehingga tahun 2020 proyek ini sudah bisa operasional,” ujar Ian Oktaviandi, Project Manager Gunung Putri Square, saat groundbreaking di Bogor, Minggu (29/5).
Ian menyebut proyek ini dikonsep sebagai one stop living untuk mewadahi perkembangan kawasan di sekitar proyek yang telah berkembang dengan sangat pesat. Saat ini di sekitar Gunung Putri Square terdapat beberapa pabrik besar seperti Mercedes Benz, Teh Sariwangi, Holcim, Arya Daria. Jumlah karyawan keempat perusahaan itu sekitar 24 ribu orang.
Karena belum ada fasilitas yang memadahi para pekerja itu untuk memenuhi kebutuhan gaya hidupnya harus ke koridor Transyogi, Cibubur, yang menyediakan fasilitas cukup komplit. Gunung Putri Square yang menyisakan 60 persen area terbuka akan dilengkapi 29 unit ruko, pasar segar, dan area khusus food and beverage (F&B).
Proyek ini dari Jakarta dapat diakses melalui tiga exit tol, yaitu di Cimanggis, Cibubur, dan Gunung Putri. Tipe hunian yang tersedia studio, 1 dan 2 kamar berukuran 21- 49 meter persegi seharga mulai Rp200 jutaan. Kendati konsepnya sebagai apartemen sederhana milik (anami), di dalamnya didukung fasilitas memadahi. Sebutlah kolam renang, outdoor gym, jaringan TV kabel, hingga access card.
“Segmen pasar di kawasan juga mulai tumbuh makanya pengembangan tower kedua kelasnya lebih atas. Konsumen tidak perlu khawatir soal legalitas proyek karena lahannya 100 persen milik kami dan seluruh perizinannya sudah lengkap. Untuk membangun dua tower ini investasinya Rp600 miliar,” imbuhnya.