Housing-Estate.com, Jakarta – Banyak kalangan memprediksi program pengampunan pajak (tax amnesty) akan menggairahkan sektor properti. Sebagian dana yang masuk dari luar negeri (repatriasi) diperkirakan akan digunakan untuk berinvestasi di sektor properti. Jika benar seperti itu yang akan terkena dampak paling signifikan adalah segmen menengah ke atas yang sekarang paling terpukul.
Ciputra World Jakarta
Menurut Direktur Eksekutif Indonesia Property Watch (IPW) Ali Tranghanda, tax amnesty bukan sekadar aliran dana masuk tapi secara umum akan meningkatkan gairah investasi. Karena itu pemerintah harus bisa menjamin dana besar yang masuk ini tidak sekadar “numpang lewat” melalui bursa.
“Pemerintah harus bisa menciptakan mekanisme dana yang masuk ini tidak gampang keluar. Kalau hanya menggairahkan pasar obligasi atau saham akan mudah keluar. Makanya pemerintah harus membuat insentif di bidang properti supaya dana ini masuk ke sektor ini dan dananya tidak gampang tarik,” ujarnya kepada housing-estate.com di Jakarta, Jumat (22/7).
Dengan memberikan insentif dan kemudahan di sektor properti yang akan masuk bukan hanya dana repatriasi tapi juga dana dari kalangan investor. Pemerintah tinggal membuat regulasi yang menguntungkan bagi investor asing untuk berinvestasi dengan menggandeng perusahaan lokal. Ali menilai tax amnesty akan membuat psikologis pemilik modal meningkat baik yang menyimpan dananya di luar negeri maupun di dalam negeri. Mereka akan lebih terbuka apalagi tahun 2018 mendatang setiap dana yang diinvestasikan wajib dilaporkan.
