Housing-Estate.com, Jakarta – Mantan Menteri Perumahan Rakyat (2004-2009), Yusuf Ashari, menyebut program sejuta rumah sesungguhnya sudah pernah dicanangkan pada era Presiden Megawati Sukarnoputri yang disebut Gerakan Nasional Pengembangan Sejuta Rumah (GNPSR). Program ini dilanjutkan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang menggantikan Megawati sebagai presiden. SBY memilih melanjutkan gerakan ini karena ia tidak ingin setiap ganti pimpinan programnya ikut berganti.
“Intinya sudah sejak lama pemerintah menyadari pentingnya program perumahan, tapi kenyataannya selalu sulit mewujudkannya. Inggris sejak abad 18 backlog perumahannya sudah nol dengan mendorong pemerintah daerah untuk membangun (hunian). Jadi, Pemda punya peran sangat penting,” ujarnya pada diskusi program sejuta rumah yang diselenggarakan oleh Housing and Urban Development (HUD) Institute di Jakarta, Kamis (14/1).
Yusuf menyatakan pada era otonomi daerah (desentralisasi) setiap daerah bisa memaksimalkan pembangunan daerahnya, salah satunya di sektor perumahan. Kepala daerah (Bupati, Walikota, gubernur) harus menunjukkan peranannya secara optimal. “Jangan desentralisasi jadi pemerataan korupsi. Kalau kita punya pecah belah simpanlah di dalam peti, kalau rakyat perlu rumah, maka di situlah peran pemerintah daerah pasti,” ujar Yusuf berpantun.