Seluruh Gedung di Jakarta Harus Terapkan Green Building

Housing-Estate.com, Jakarta – Gedung ramah lingkungan (green building) sudah mulai menjadi tren global dan banyak diterapkan di kota-kota besar dunia. Singapura termasuk salah satu negara di Asia yang banyak mengaplikasikan konsep ini. Sementara Jakarta hingga saat ini masih belum. Padahal Jakarta sudah punya Peraturan Gubernur (Pergub) DKI No. 38/2012 yang mengamanatkan agar pembangunan gedung mengadopsi konsep green building.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menyatakan akan menerapkan Pergub ini secara bertahap untuk seluruh gedung yang ada di Ibukota Jakarta. Bila konsep ini diterapkan  hingga tahun 2030 akan menghemat 30 persen penggunaan energi listrik dan air. Selain itu juga akan menekan efek rumah kaca, konsumsi karbon (CO2), dan limbah. “Saat ini 260 gedung (di Jakarta) seluas 15 juta m2 baik gedung pemerintah maupun swasta yang menerapkan green building. Nanti semuanya akan dibuat green building karena ini wajib,” ujar Ahok di Balaikota Jakarta, Rabu (14/9).

Selain perkantoran konsep green building juga akan diterapkan dalam pengembangan rumah susun (rusun). Salah satunya diterapkan di rusun Daan Mogot (7 tower). Pemprov sendiri akan memelopori dengan menerapkan green building di gedung milik DKI.  Ahok menyebutkan 260 gedung ramah lingkungan di DKI  dapat mengurangi efek gas rumah kaca sekitar 605.000 metrik ton per tahun. Biaya listrik dihemat hingga 68,3 juta dolar AS dari penghematan listrik sebesar 850 ribu mega watt hour (MWH). “(Penghematan) ini sangat besar makanya kita akan terus mendorong penerapan green building. Pokoknya tahun 2030 seluruh gedung di Jakarta sudah bisa mengurangi energi gedungnya sampai 30 persen,” pungkasnya.