Housing-Estate.com, Jakarta – PT Pakuwon Jati Tbk akan meluncurkan dua proyek baru setelah melewati paruh pertama tahun 2016 ini. Menurut Direktur Pakuwon Ivy Wong, dua proyek baru ini berupa perkantoran yang sebetulnya akan diluncurkan pada tahun lalu namun karena situasi industri propeti yang tidak mendukung peluncurannya ditunda hingga menjelang akhir tahun ini.
“Kami akan mengembangkan dua proyek perkantoran di Kota Kasablanka, Jakarta, dan Tunjungan Plaza 6 Surabaya. Targetnya, perkantoran di Kota Kasablanca bisa beroperasi pada akhir tahun 2017 sementara di Tunjungan Plaza tahun 2018,” ujarnya seperti dikutip dari siaran persnya, Senin (11/7).
Pakuwon, lanjut Ivy, akan berkonsentrasi untuk pengembangan yang bisa meningkatkan porsi pendapatan berulang (recurring income) perusahaan dan pada tahun ini diharapkan bisa bertambah dari pengoperasian Supermall Pakuwon Indah Surabaya, Tunjungan Plaza 5, dan Sheraton Hotel Gandaria City Jakarta.
Tahun ini, Pakuwon telah menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) mencapai Rp1,9 triliun. Jumlah ini hampir sama dengan anggaran tahun lalu yang dianggarkan sebesar Rp2 triliun namun hanya terserap Rp1,7 triliun. Pakuwon juga masih memiliki dana pinjaman sindikasi yang diperoleh dari tahun 2015 lalu sebesar RP1,25 triliun dari Bank Mandiri dan BCA. Di luar capex ini, Pakuwon juga telah meyiapkan dana sekitar Rp400-Rp500 miliar untuk memperbanyak cadangan landbank.
“Untuk proyek perkantoran di Kota Kasablanka dan Tunjungan Plaza ini 60 persen akan dijual dan 40 persen disewakan. Proyek ini diharapkan bisa menjadi penopang target penjualan kami di tahun ini sebesar Rp3,1 triliun. Untuk sektor residensial, kami juga tengah menyiapkan klaster baru Grand Pakuwon Surabaya seluas 15 ha. Total landbank kami saat ini mencapai 160 ha,” tandas Ivy.