Wednesday, November 29, 2023
Google search engine
HomeUncategorizedMayoritas Masyarakat Memenuhi Sendiri Kebutuhan Rumahnya - Housing-Estate.com - Portal Berita Properti...

Mayoritas Masyarakat Memenuhi Sendiri Kebutuhan Rumahnya – Housing-Estate.com – Portal Berita Properti No. 1 di Indonesia

Housing-Estate.com, Jakarta – Masyarakat punya kemandirian tinggi dalam memenuhi kebutuhan huniannya. Sebanyak 71 persen masyarakat membangun sendiri rumahnya. Hanya empat persen yang membeli dari pengembang. Selebihnya sebanyak 19 persen didapat dari hibah atau warisan dan enam persen dibeli dari pihak non pengembang. Selain itu terjadi ketimpangan yang cukup luas dalam pemilikan rumah, yaitu masih ada belasan juta keluarga belum punya rumah, di lain pihak ada sebagian kecil orang punya rumah berlebih.

Ilustrasi

Ilustrasi

“Kondisi kita saat ini masih ada 11,8 juta keluarga yang belum punya rumah, tapi di sisi lain ada 3,1 juta orang yang memiliki rumah lebih dari satu,” ujar Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Bambang P.S. Brojonegoro, kepada housing-estate.com sebelum diskusi di acara Indonesia Property Awards 2016 di Jakarta, Kamis (13/10).

Bambang menyebutkan di sektor perumahan terjadi ketidakcocokan (mismatch) antara supply dan demand dan berbagai permasalahan lainnya. Target satu juta rumah yang dicanangkan pemerintah hanya terpenuhi 220 -370 ribu unit. Menurut Bambang, besarnya persentase kebutuhan rumah yang dipenuhi sendiri oleh masyarakat disebabkan kultur atau mindset bahwa hunian harus rumah tapak (landed house). Orang memilih menabung sesuai kemampuannya, membeli tanah, kemudian membangun setelah tersedia dana.

Kultur ini harus diubah bahwa hunian vertikal itu bagus dan menjadi kebutuhan di perkotaan, tidak harus rumah tapak. Perubahan mindset itu akan menciptakan peluang bisnis bagi pengembang karena masyarakat tidak akan membangun apartemen sendiri.

Dikatakan, kebutuhan rumah yang masih sangat besar membutuhkan akses sangat luas ke sektor pembiayaan. Selain pembiayaan perumahan (KPR) dari bank diperlukan pola pembiayaan yang lebih kreatif dan beragam melalui skema mini mortgage dan mikro finance.

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments