Housing-Estate.com, Jakarta – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemenpupera) menandatangani kerja sama dengan Bank BRI untuk sinergi, pelayanan operasional, hingga layanan perbankan. Selain itu Kemenpupera juga akan memanfaatkan satelit BRI Sat yang akan diluncurkan pada Juni 2016.
“Nantinya Kemenpupera juga bisa memanfaatkan adanya BRI Sat ini untuk memanfaatkan sebagian transpondernya guna memantau pelaksanaan pembangunan infrastruktur di Indonesia. Jadi penggunaan teknologi informasi (TI) ini akan kita maksimalkan karena kita memiliki 12 ribu paket pekerjaan pada tahun ini dan dengan satelit ini progresnya bisa kita pantau setiap jam bahkan setiap menit,” ujar Taufik Widoyono, Sekjen Kemenpupera, saat penandatanganan perjanjian dengan Bank BRI di Jakarta, Kamis (26/5).
Ada banyak hal strategis yang bisa dilakukan dengan menjalin kerja sama ini. Taufik juga menyebut saat ini ada sekitar 1.200 satuan kerja (satker) dan 6.000 pejabat pembuat komitmen (PPK) yang tersebar di 34 provinsi. Kemenpupera juga memiliki 23 ribu PNS dan 50 ribu non PNS belum termasuk 6 ribu orang yang bekerja di kantor pusat. Dari sini saja menjadi peluang yang sangat besar untuk pelayanan perbankan baik kedinasan maupun individual.
Direktur Bank BRI Kuswiyoto mengatakan layanan yang akan diberikan Bank BRI mencakup banyak hal seperti kredit produktif maupun kredit konsumtif. “Kami memiliki kantor cabang dan teras sebanyak 11 ribu kantor, dengan kerja sama ini tentu agar bisa langsung dimanfaatkan oleh pegawai Kemenpupera. Kami juga akan membuat skema kredit khusus dengan bunga yang lebih menarik untuk pihak Kemenpupera,” imbuhnya.
Kerja sama ini merupakan lanjutan dari kerja sama yang pernah dilakukan antara Kemenpupera dan Bank BRI pada tahun 2011 dan berakhir pada tahun 2013. Tahun ini kerja sama kembali dilakukan dengan cakupan yang lebih luas untuk menjalankan sinergi yang saling menguntungkan bagi kedua belah pihak.
“Tentu kami senang dengan kerja sama ini karena bukan hanya meliputi layanan perbankan tapi juga memaksimalkan TI untuk memantau proyek dengan lebih cepat dan efisien. Makanya ini kita sebut kerja sama strategis karena cakupan lingkupnya memang luas,” pungkas Taufik.