Housing-Estate.com, Jakarta – Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengakui suku bunga di Indonesia terlalu tinggi bahkan paling tinggi di antara negara-negara kawasan. Untuk itu pemerintah akan berusaha keras menurunkan suku bunga bank agar dunia usaha di dalam negeri lebih bergairah dan bersaing dengan negara di kawasan.
“Akan kita upayakan tahun depan suku bunga hanya 7-7,5 persen. Seluruh sumber daya pemerintah akan dimaksimalkan untuk itu. Paling tidak kalau tidak bisa lebih rendah dari negara lain kita juga jangan yang paling tinggi. Penurunan suku bunga ini akan dimulai dari bank BUMN dulu, semoga nanti semuanya ikut,” uja JK pada pembukaan Indonesia Property Expo 2016 yang diselenggarakan Bank BTN di Jakarta, akhir pekan lalu.
JK menyatakan tidak ada satupun negara di dunia dapat maju dengan menerapkan suku bunga tinggi. Ia heran kenapa Indonesia tetap menerapkan bunga tinggi padahal pengalaman penerapan bunga tinggi saat krisis 1998 terbukti gagal.
“Yang terjadi uang kita lari keluar, orang sulit usaha karena bunga terlalu tinggi. Makanya tahun depan akan kita buat bunga kredit jauh lebih rendah dari sekarang dan pemerintah akan bersungguh-sungguh untuk itu,” tandasnya.