Housing-Estate.com, Jakarta – Gedung tinggi yang sudah lama mangkrak di Jalan MH Thamrin, sektor 7 perumahan Bintaro Jaya (2.731 ha), Pondok Aren, Tangerang Selatan-Banten, yang Kamis (2/6) roboh, hingga saat ini masih diberi garis polisi untuk mencegah masyarakat mendekati lokasi gedung yang dikhawatirkan roboh lagi. Jalan di depan gedung juga masih ditutup dan dijaga petugas keamanan.
Gedung milik sebuah bank swasta nasional yang dibangun sejak tahun 1995 ini mangkrak sejak akhir tahun 1990-an bersamaan dengan krisis moneter (krismon) ini, karena dianggap tidak layak secara konstruksi. Gedung setinggi 17 lantai ini hanya sebagiannya yang roboh dan sempat membuat panik masyarakat dan pekerja di sekitar lokasi karena menimbulkan suara dan getaran yang cukup kuat selain debu yang membubung tinggi.
“Yang ditutup hanya pas tikungan yang menuju ke Bintaro Trade Center (BTC), karena dari kemarin di sini sempat macet parah. Penutupan juga untuk mencegah warga yang melambatkan kendaraan atau berhenti hanya untuk melihat gedung yang ambruk ini,” kata Hartoyo, petugas keamanan Bintaro Jaya yang menjaga ruas jalan yang ditutup, kepada housing-estate.com, Jumat (3/6).
Kemacetan parah terjadi sesaat begitu gedung roboh pukul 14.20 kemarin. Karena itu, lanjut Hartoyo, tidak lama setelah itu pihaknya diinstruksikan segera menutup jalur jalan dan mengarahkan kendaraan untuk langsung memasuki jalur flyover. Penutupan ini sendiri belum diinstruksikan hingga kapan akan dibuka.
“Yang saya tahu gedung ini memang mau dirobohkan, dari minggu lalu sudah mulai ada beberapa pekerja yang mulai melakukannya. Tapi waktu roboh kemarin kebetulan gedung lagi kosong,” ujarnya.
Saat ini arus lalu lintas di sekitaran gedung yang roboh cukup lancar dan ada beberapa awak media yang mengambil gambar dari jarak cukup jauh. Karena masih diberi garis polisi, semua orang termasuk awak media dilarang memasuki area gedung.
