Housing-Estate.com, Jakarta – PT Intiland Development memasuki tahun 2016 dengan lebih optimis. Tahun ini Intiland menargetkan pendapatan Rp2,5 triliun, naik Rp600 miliar dari tahun sebelumnya. Target ini sama persis dengan penjualan tahun 2014. Tahun 2015 penjualan Intiland jeblok ke angka Rp1,9 triliun atau turun 24 persen dari penjualan tahun 2014.
Untuk memenuhi target tersebut Intiland menyiapkan tiga proyek baru, selain meneruskan proyek-proyek lain yang sedang berjalan. “Tahun 2016 ini kami telah menyiapkan tiga proyek baru, The Rosebay di Graha Famili Surabaya dan dua proyek mixed use dan high rise berskala besar di Jakarta dan Surabaya, selain masih fokus pada proyek yang berjalan,” ujar Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi Intiland, Archied Noto Pradono, kepada housing-estate.com di Jakarta, Rabu (27/1).
The Rosebay dikembangkan di perumahan mewah Graha Famili, Surabaya Barat, sesungguhnya sudah mulai dipasarkan tahun lalu. Apartemen low rise ini dikembangkan di area seluas 1 ha mencakup tujuh blok dengan ketinggian empat hingga delapan lantai. Panoramanya golf view, garden view, dan city view. Jumlah huniannya sebanyak 229 unit terdiri tipe dua dan tiga kamar. Ukurannya 73 dan 143 meter persegi mulai seharga Rp1,9 miliar. Apartemen yang berisi 5-7 unit per lantai itu pembangunannya akan dilakukan serentak pada semester dua 2016 dengan target serah terima akhir 2018.
Archied belum mau berterus terang tentang proyek mixed use dan high rise yang akan dikembangkan. Saat ini Intiland tengah mengembangkan proyek mixed use South Quarter (SQ) di Jl TB Simatupang, Jakarta Selatan. SQ dikembangkan di area 7 ha mencakup empat menara perkantoran, kondominium, service apartement, dan ritel. Proyek rancangan WS Atkins Consultant ini sudah menyelesaikan tiga tower perkantoran.
Proyek lain yang sedang berjalan di Jabodetabek antara lain Aeropolis (350 ha) yang dikembangkan dekat Bandara Sukarno Hatta, Serenia Hills, Jakarta Selatan; One Park Residence, Telaga Bestari (Tangerang/300 ha).