Housing-Estate.com, Jakarta – PT Hanson International Tbk belum setenar pengembang-pengembang besar lain seperti Sinarmas Land, Ciputra, Summarecon Agung, Alam Sutera Realty, dan lain-lain. Tapi perusahaan tersebut punya aset tanah tidak main-main. Di satu kawasan saja yaitu di Maja, Lebak, Banten, asetnya lebih dari 3.000 ha. Itu belum termasuk lahan hampir 1.000 ha di Parung Panjang, Bogor. Lahan di Maja yang tersebar di tiga kecamatan, Balaraja, Tigaraksa, dan Cikande dikumpulkan selama 17 tahun.
“Dulu kami banyak membeli dari lelang milik perusahaan yang macet karena krisis monoter, tidak terasa sekarang sudah mencapai lebih dari 3.000 ha,” ujar George Ignatius Ratulangi, Direktur Hanson International, kepada housing-estate.com di Jakarta, Jumat (2/9).
Untuk mengembangkan lahan di Maja Hanson menggandeng Ciputra Group. Lahan yang dikerjasamakan dengan Ciputra seluas 460 ha. Rumah yang dikembangkan menyasar segmen menengah bawah. Sejak dilansir sekitar dua tahun lalu rumah yang terjual sebanyak 6.000 unit.
“Ciputra Group sangat bagus selain branding yang juga kuat. Untuk produk pertama kami tidak ingin mengecewakan makanya menggandeng Ciputra. Ke depan kita akan mengembangkan sendiri, demikian juga aset-aset lahan di Jabodetabek yang seluruhnya mencapai lebih dari 4.000 ha,” pungkasnya.