Housing-Estate.com, Jakarta – Pemprov DKI Jakarta hingga dua tahun mendatang berencana membangun 50 ribu unit rumah susun (rusun). Hunian vertikal tersebut untuk merelokasi warga yang tinggal di bantaran Kali Ciliwung. Sebelum ditempati warga rusun tersebut akan digunakan untuk perkampungan atlet Asian Games 2018 yang akan berlangsung di Jakarta dan Palembang, Sumatera Selatan.

Ilustrasi
“Pembangunannya akan dikejar hingga tahun 2018, nanti tidak ada lagi warga yang tinggal di pemukiman kumuh dan aliran Ciliwung juga lebih bersih. Pokoknya kota kita lebih bagus dan manusiawi saat (berlangsungnya) Asian Games,” ujar Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Balaikota, Kamis (29/9).
Merumahkan masyarakat ke hunian lebih layak harus dipenuhi Pemrpov DKI karena merupakan target millennium developments goals yang sudah menjadi standar dunia. Penyediaan rusun diharapkan meningkatkan derajat kesehatan warga Jakarta yang saat ini menjadi kota dengan penularan penyakit TBC (tuberculosis) cukup tinggi. Selain itu relokasi warga dari bantaran dan normalisasi sungai akan mengurangi dampak banjir di Jakarta. Kendati penggusuran tidak dapat dihindarkan, ujar Ahok, tapi ada manfaat yang dirasakan masyarakat.
Ia menyebut normalisasi Kali Ciliwung yang dilakukan bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemenpupera) membuat harga lahan Kampung Pulo naik hingga Rp20 juta/m2. “Dulu mana ada yang lirik kawasan ini karena langganan banjir, sekarang harganya bisa naik puluhan juta. Normalisasi itu bukan hanya pelebaran sungai, menata pemukiman liar, tapi juga membangun jalan inspeksi,” tandasnya.