Housing-Estate.com, Jakarta – Pengembangan infrastruktur ikut mengerek harga properti di sekitarnya. Hal ini terbukti di Cipadu, Kreo, dan Larangan, beberapa kawasan di seputar Ciledug, Tangerang, Banten. Sejak beroperasinya jalan tol JORR W2 dan pembangunan jalan layang Transjakarta Ciledug-Tendean harga propertinya langsung terkerek.
Ilustrasi
Menurut Fatih, broker properti dari Galaxy Property, beberapa tahun terakhir perkembangan harga rumah di kawasan Ciledug cukup pesat. Sekitar empat tahun lalu masih banyak yang menawarkan rumah Rp500 jutaan, sekarang mencari harga seperti itu sulit. “Sekarang rata-rata harga rumah baru Rp700 jutaan bahkan mencapai Rp1 miliar. Makin dekat dengan gerbang tol harganya makin mahal,” ujarnya kepada housing-estate.com di Jakarta, Rabu (15/6).
Kebanyakan rumah yang ditawarkan berupa mini real estate dan townhouse ekslusif. Salah satunya cluster di Jl Cipadu Raya, koridor penghubung Jl Raya Ciledug dengan Jalan Raya Ceger, Pondok Aren, Tangerang Selatan. Di sini ditawarkan 12 unit rumah dua lantai tipe 55/54 seharga Rp720 juta. Ada juga kaveling siap bangun yang dibandrol Rp6 juta per meter persegi.
Pilihan lainnya, lanjut Fatih, di dekat pusat grosir tekstil Cipadu. Di sini ada cluster kecil yang menawarkan delapan rumah. Tipe rumahnya 75/75 seharga Rp840 juta. Rumah dilengkapi 3 kamar tidur, 2 kamar mandi, dan kamar pembantu. Masih di koridor yang sama ada yang menawarkan empat unit tipe 70 dengan luas tanah 105 – 124 seharga Rp950 juta – Rp1,1 miliar.
“Semuanya rumah baru dan inden. Lokasinya bebas banjir dan dikelilingi fasilitas cukup lengkap seperti supermarket, rumah sakit, universitas, dan lainnya. Boleh dibilang lokasi ini merupakan pusatnya pengembangan Ciledug, ke Bintaro aksesnya juga mudah,” jelasnya.
