Housing-Estate.com, Jakarta – Penjualan properti selama bulan puasa cenderung turun dibandingkan bulan-bulan sebelumnya. Menurut Senior Associate Director Research Colliers International Indonesia Ferry Salanto, secara alamiahnya setiap bulan puasa dari tahun ke tahun memang demikian.
“Seasonal-nya selalu seperti itu, bulan puasa pasti terjadi penurunan transaksi karena orang cenderung menunda. Untuk tingkat hunian hotel juga cenderung turun berapa penurunannya belum kami hitung. Yang pasti nilai dan grafik memang menurun,” ujar Ferry kepada housing-estate.com di Jakarta, Rabu (29/6).
Khusus untuk residensial seperti rumah dan apartemen, orang cenderung tidak memutuskan untuk membeli saat bulan puasa. Jenis properti lainnya trennya sama karena konsumen lebih fokus pada belanja konsumtif. Karena itu selama Ramadha cukup banyak pengembang yang menawarkan beragam promo dan kemudahan kepada calon konsumen. Konsumen didorong untuk memanfaatkan uang THR sebagai booking fee atau cicilan uang muka.
“Karena siklus alamiahnya seperti itu nanti setelah lebaran akan meningkat lagi. Tapi melihat situasi setelah lebaran kondisinya belum tentu membaik. Semua sektor masih lesu,” pungkasnya.