Housing-Estate.com, Jakarta – Tebet, Jakarta Selatan, menjadi salah satu kawasan favorit untuk tempat tinggal. Letaknya di tengah kota dan dekat dengan pusat bisnis, seperti Kuningan, Jl Gatot Subroto, Jl Jend Sudirman. Ke jalan tol dalam kota juga dekat. Harga rumah seken di kawasan ini rata-rata miliaran. Tapi bukan berarti yang harganya terjangkau tidak ada. Bahkan rumah Rp300 jutaan masih ada. Lokasinya memang di dalam gang yang tidak dapat dilewati kendaraan roda empat.
Menurut Aldi, seorang broker lepasan atau istilah kerennya Independent Broker, cukup banyak penawaran rumah-rumah kecil yang lokasinya di dalam gang sehingga hanya bisa dimasuki kendaraan roda dua.
“Saya punya beberapa listing rumah seperti itu, lokasinya di sekitar Kebon Baru, Gudang Peluru, dan Asem Baris. Rumah seperti ini jadi pilihan orang yang nggak mau keluar dari Jakarta walaupun lingkungannya kurang nyaman karena di dalam gang,” ujar Aldi, seorang broker lepas atau independent broker kepada housing-estate.com di Jakarta, Jumat (15/1).
Salah satunya rumah tipe 43/46, sekitar 300 meter dari Stasiun Tebet. Rumah tersebut dibanderol Rp320 juta. Hitung-hitungannya konsumen hanya membeli tanah karena bangunannya jelek kendati masih bisa ditempati. Rumah dilengkapi tiga kamar tidur dan dua kamar mandi.
Di lokasi yang sama rumah dengan kondisi lebih bagus harganya di atas Rp500 juta. Bangunannya dua lantai seluas 60 meter persegi, tanah 60 meter persegi. Di lantai atas ada satu kamar plus area jemur terbatas. Masih ada rumah sejenis di dalam gang di sepanjang jalur rel kereta api. Tipenya 45/55 seharga Rp450 juta.
Legalitas rumah-rumah tersebut cukup terjamin. Tapi jangan berharap ada IMB sehingga kalau diagunkan atau dijadikan jaminan ke bank untuk mendapatkan KPR tidak bisa. Karena dekat pusat bisnis pasar sewanya sangat besar. Harga sewanya berkisar Rp500 ribu – Rp1 juta per bulan, tergantung lokasi dan kondisi rumah. “Cukup banyak orang mencari, mereka mementingkan lokasi sehingga tidak mau membeli di pinggiran Jakarta. Ada juga konsumen dari Bogor yang membeli untuk dikontrakkan,” imbuhnya.