Wednesday, November 29, 2023
Google search engine
HomeUncategorizedBudaya  Menjadi Panduan Pembangunan Kota - Housing-Estate.com - Portal Berita Properti No....

Budaya  Menjadi Panduan Pembangunan Kota – Housing-Estate.com – Portal Berita Properti No. 1 di Indonesia

Housing-Estate.com, Jakarta – Delegasi Indonesia mengusulkan unsur budaya sebagai agenda baru perkotaan atau New Urban Agenda (NUA) pada ajang Preparatory Committee Meeting (Prepcom) menuju Habitat III di Surabaya. Budaya dimasukkan untuk menjadi dimensi baru hubungan kota-desa yang saling melengkapi. Habitat III merupakan ajang 20 tahunan untuk merumuskan NUA yang diselenggarakan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang kali ini berlangsung di Surabaya 25-27 Juli 2016.

Kampung Betawi

Menurut Ketua Panitia PrepCom yang juga Sekretaris Dirjen Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemenpupera) Rina Agustin Indriani, Indonesia memasukkan budaya sebagai salah satu dimensi pembangunan perkotaan yang berkelanjutan untuk melengkapi aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan. Budaya juga merupakan faktor penting untuk membuat identitas perkotaan.

“Esensi pembangunan adalah dampaknya terasa secara langsung oleh masyarakat dan bisa mewarnai dan menghidupkan kota. Faktor budaya inilah yang bisa membedakan antar kota di Indonesia dengan kota-kota lainnya di dunia selain keterkaitan antara kota, desa, juga antara kawasan darat dan laut,” ujarnya saat konferensi pers penutupan ajang PrepCom di Surabaya, Rabu (27/7).

Masukan Indonesia ini disebut Rina telah diterima oleh delegasi 142 negara yang hadir. Selanjutnya, urban resilient ini harus bisa mengedepankan masyarakat dan people centered development karena bila masyarakat tidak terlibat maka akan menjadi permasalahan untuk kota tersebut.

Selama ajang PrepCom ini juga telah dipaparkan best practices dari berbagai stakeholder untuk memberikan gambaran pentingnya pembangunan perkotaan yang berkelanjutan. Juga untuk menunjukan bahwa kolaborasi antar stakeholder menjadi salah satu hal kunci untuk membangun kota yang layak bagi semua.

“Proses negosiasi selama 3 hari untuk merumuskan NUA ini cukup alot. Seluruh tantangan perkotaan didiskusikan dan dinegosiasikan untuk membuat panduan mewujudkan kota yang mampu menangani urbanisasi yang terencana dan mampu menanggulangi terjadinya pertumbuhan yang sporadis. Akhirnya draft NUA ini bisa dicapai,” imbuhnya.

Selanjutnya, draft NUA yang dihasilak PrepCom Surabaya ini akan dibawa pada Konferensi Habitat III di Quito, Ekuador pada 17-20 Oktober 2016 untuk dijadikan acuan pembangunan perkotaan dunia hingga 20 tahun mendatang.

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments