Housing-Estate.com, Jakarta – Perusahaan pengembang pelat merah PT PP Properti Tbk menganggarkan Rp1,2 triliun untuk pembelian lahan (land bank). Direktur PP Properti Taufik Hidayat menyebutkan, land bank yang diincar lokasinya di Jawa terutama di pusat-pusat pertumbuhan seperti Bekasi, Cikarang, dan Karawang.
“Aset lahan kami masih dipusatkan di Pulau Jawa dan belum akan merambah keluar karena di sini masih menjadi pusat pertumbuhan. Pada saatnya kami pasti akan menambah landbank di luar Jawa sambil menunggu timing bagus,” ujarnya kepada housing-estate.com di Jakarta, Jumat (5/8).
PP Properti tengah mengembangkan proyek apartemen di sejumlah kota, yaitu Grand Kamala Lagoon Bekasi, Grand Sungkono Lagoon Surabaya, Grand Dharmahusada Surabaya, dan proyek di Balikpapan. Untuk menggarap beberapa proyek tersebut PP Properti sudah menganggarkan modal kerja sebesar Rp600 miliar.
Dana paling besar tersedot untuk pengembangan Grand Kamala Lagoon Rp300 miliar disusul Grand Sungkono Lagoon Rp150 miliar, Grand Dharmahusada Rp100 miliar, dan Rp50 miliar untuk proyek di Balikpapan.
Sebagian besar dana tersebut pemanfaatannya untuk pembangunan mal di proyek-proyek yang tadi disebutkan. Ini bagian dari strategi PP Properti untuk meningkatkan income dari pendapatan berulang (recurring income). Recurring income PP Properti baru 4-5 persen, dalam lima tahun ke depan akan ditingkatkan menjadi 10 persen lebih. Selain dari mal PP Properti juga bersiap meluncurkan Park Hotel di Lombok. “Hingga semester pertama 2016 kami membukukan pra penjualan di atas Rp2 triliun. Angka ini setara 80 persen dari target tahun 2016 sebesar Rp2,5 triliun,” pungkasnya.