Housing-Estate.com, Jakarta – Tahun 2017 Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menganggarkan Rp4,1 triliun untuk membangun 10.450 unit rumah susun (rusun). Beberapa rusun bakal dibangun di atas pasar yang sudah beroperasi melalui konsep kawasan terpadu (superblock). Hal tersebut disampaikan Wakil Gubernur Djarot Syaiful Hidayat seusai meresmikan pemancangan tiang (groundbreaking) Pasar Bendungan Hilir (Benhil), di Jl Bendungan Hilir, Tanah Abang, sekitar koridor bisnis Jl Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Rabu (26/10).
“Kita harus berpikir pembangunan rumah di Jakarta sudah tidak bisa horizontal lagi tapi vertikal karena lahannya sangat terbatas. Makanya kita manfaatkan seluruh aset BUMD, termasuk PD Pasar Jaya yang akan dirombak menjadi kawasan terpadu berisi hunian di dalamnya,” ujar Djarot kepada housing-estate di Jakarta.
Tahun ini ada 11 pasar di Jakarta yang akan direstorasi menjadi kawasan terpadu, seperti Pasar Rumput, Benhil, Bidadari, Pramuka, Tanah Abang, Mayestik, Petojo dan sebagainya, yang semuanya memadukan konsep pasar tradisional dan trade center dengan hunian dan perkantoran. Pasar Benhil sendiri rencananya di atas bangunan pasarnya akan dibangun dua menara highrise building mencakup hotel dan perkantoran masing-masing setinggi 14 dan 16 lantai, dengan total luas bangunan 150 ribu m2 di atas kaveling 1,9 ha. Tujuh lantai ke bawah diperuntukkan sebagai pasar tradisional dan kios-kios menengah sebanyak 1.200 unit, termasuk basement. “Pasar basah akan tetap ada tapi dengan pengelolaan yang berbeda. Nggak ada lalat dan nggak kumuh. Komoditasnya sama tapi ada perubahan perilaku di dalam pemasarannya. Namanya berubah jadi Benhil Central,” ungkapnya.
PT Kurnia Realty Jaya yang ditunjuk sebagai pengembangnya memastikan Benhil Central akan terhubung dengan jalur transportasi MRT dan shelter busway Benhil untuk memudahkan jangkauan masyarakat. “Nanti kita bangun jalur pedestrian di bawah tanah dari lokasi proyek menuju Sudirman Suites tembus shelter busway dan MRT. Jadi agak sedikit semi L layout pedestriannya,” kata Arief Nasrudin, Direktur Utama PD Pasar Jaya. Pondasi bangunan ditargetkan rampung tahun depan dan pasar sudah dapat beroperasi pada tahun 2018. Sedangkan hotel dan perkantoran kelar dibagun pada 2019. “Nanti bisa dipakai untuk terima tamu luar negeri karena pada saat itu kita ketempatan sebagai tuan rumah ASEAN Games 2018, sejalan juga dengan MRT yang rampung,” tambahnya.
PD Pasar Jaya mengklaim tidak akan ada perubahan harga besar-besaran terkait harga sewa kios di pasar-pasar yang telah direvitalisasi menjadi kawasan terpadu. “Tupoksi PD Pasar Jaya adalah memastikan pedagang balik modal, membayar sewa kios dengan harga lama sekitar Rp250 – 600 ribu per bulan, tergatung lokasi unit dan jenis usaha dengan status hak pakai selama 20 tahun,” jelas Arief. Tahun depan Pemprov DKI mentargetkan 20 pasar di Jakarta, baik yang sudah beroperasi maupun baru untuk dijadikan kawasan terpadu.