Housing-Estate.com, Jakarta – PT Wika Realty, anak perusahaan PT Wijaya Karya (Wika/Persero) Tbk, tengah bersiap untuk melantai di bursa (go public) yang ditargetkan pada semester kedua tahun 2017 ini. Menurut Direktur Utama Wika Realty Imam Sudiyono, saat ini sudah ada tim yang tengah menyiapkan proses pemilihan para profesi untuk mendukung perusahaan menjelang initial public offering (IPO).
ilustrasi
“Kami menargetkan bisa meraih tambahan dana dari publik mencapai lebih dari Rp3 triliun untuk mengelola landbank kami yang sudah mencapai 200 ha. Untuk mengejar percepatan bisnis diperlukan tambahan dana karena lahan yang bisa kami kembangkan baru seluas 32 ha,” ujarnya di Jakarta, Rabu (25/1).
Landbank Wika Realty tersebar di berbagai wilayah seperti Jakarta, Bogor, Samarinda, Kendari, Manado, Depok, Pelabuhan Ratu, Semarang, Balikpapan, Medan, Bali, dan Bandung. Rencana IPO ini juga untuk meningkatkan pengembangan usaha terkait porsi pendapatan berulang (recurring income) yang saat ini porsinya baru 10 persen dari total value perusahaan. Recurring income ini diraih dari pengelolaan beberapa proyek komersial seperti club house, hotel, perkantoran, dan lainnya.
Wika Realty juga tengah mempersiapkan peluncuran proyek baru pada tahun ini di Bandung dan beberapa proyek lainnya di Jakarta pada semester kedua 2017. Bukan hanya menyasar dana dari pasar bursa, Wika Realty juga tetap akan mengelola anak-anak perusahaannya seperti PT Wika Realty Minor Development yang mengembangkan hotel di Bali dan PT Tegalluar City Development untuk mengembangkan proyek hunian berkonsep transit oriented development (TOD) di Bandung.
“Kami sangat optimistis untuk melakukan aksi bisnis pada awal tahun 2017 ini. Dengan melantai di bursa, kami juga ingin meningkatkan porsi recurring income dari 10 persen menjadi 15 persen dari total revenue perusahaan yang sudah mencapai Rp2,5 triliun,” imbuhnya.
