Housing-Estate.com, Jakarta – PT Wika Realty berhasil melalui tahun 2016 cukup sukses dengan meraih marketing sales sebesar Rp2,04 triliun. Tahun ini target pendapatannya akan dinaikkan 10 persen menjadi Rp2,24 triliun. “Kami sangat optimistis dengan prospek bisnis properti pada tahun ini. Hal ini terlihat dari total kontrak tercatat atau order book yang sudah kami raih cukup tinggi sehingga kami akan melakukan penetrasi pasar atas proyek-proyek yang saat ini sudah hampir selesai dan siap dihuni,” ujar Imam Sudiyono, Direktur Utama Wika Realty di acara perayaan 17 Tahun Berkarya Wika Realty 2000-2017 di Jakarta, Senin (23/1).
Untuk mewujudkan rencananya tersebut Wika Realty menyiapkan modal kerja (capital expenditure/capex) sebesar Rp2,4 triliun. Dana ini sudah disiapkan dari penambahan modal pemegang saham, pinjaman bank, serta keuntungan perusahaan. Rencananya dana tersebut akan digunakan untuk membeli tanah, operasional, dan pengembangan proyek baru.
Beberapa proyek perumahan Wika Realty tersebar di beberapa kota besar. Misalnya Tamansari Grand Samarinda, Tamansari Metropolitan Manado, Tamansari Kahyangan Kendari, Tamansari Cyber Bogor, Tamansari Puri Bali II Depok, dan Tamansari Sepinggan, Balikpapan. Masih ada beberapa proyek apartemen dan kondotel sedang berjalan vilatel seperti Tamansari Panoramic Bandung, Tamansari Lagoon Manado, Tamansari Gangga Bali, Tamansari Amarta Yogyakarta, Tamansari Skylounge Balikpapan, Tamansari Skylounge Makassar, Tamansari Emerald Surabaya, Tamanasari Cendekia Semarang, dan Tamansari Antapani Bandung.
Untuk apartemen baru akan diluncurkan pada semester pertama 2017. Lokasinya di Bandung dan beberapa proyek lain di Jakarta pada semester kedua. Wika Realty juga masih akan mengembangkan proyek-proyek baru melalui anak-anak perusahaannya seperti PT Wika Realty Minor Development yang akan membangun hotel di Ubud, Bali, dan PT Tegalluar City Development yang akan mengembangkan proyek residensial berkonsep transit oriented development (TOD) di Bandung.
Melalui PT Kurnia Realty Jaya, Wika menggarap kawasan niaga, hotel, trade center, dan perkantoran di Benhil, Jakarta. Proyek lainnya superblok di Jl MT Haryono, Jakarta, kawasan industri dan residence di Makassar, serta mengelola club house, food court, building manajemen, dan 6 hotel di Jakarta, Bandung, Surabaya, Bali, dan Manado. “Kami melihat banyak indikator positif yang akan menyokong industri properti pada tahun ini seperti relaksasi loan to value (LTV), tren penurunan suku bunga, kebijakan tax amnesty, dan sebagainya,” imbuhnya.