Housing-Estate.com, Jakarta – Bank Jabar Banten (Bank BJB), bank daerah yang dimiliki Pemrov Jawa Barat dan Banten, sudah lima tahun terakhir masuk ke pembiayaan KPR. Dalam lima tahun itu Bank BJB sudah menyalurkan KPR sebesar Rp4,5 triliun.

Ilustrasi
Pertumbuhan penyaluran KPR yang cukup pesat itu karena Bank BJB cukup trengginas menggandeng developer. Saat ini Bank BJB sudah melakukan kerja sama dengan 309 pengembang, sebagian besar pengembang daerah. “Peningkatan portofolio KPR kami cukup pesat, secara nasional peringkat kami di posisi 18. Tapi untuk ukuran bank daerah peringkat kami nomer satu bahkan di atas Bank DKI yang (menyalurkan KPR) sebesar Rp4,3 triliun,” ujar Direktur Konsumer Bank BJB, Fermiyanti, kepada housing-estate.com di Jakarta, Kamis (14/1).
Fermiyanti mengklaim aset Bank BJB tidak kalah dibandingkan dengan bank nasional. Bank yang sahamnya dimiliki oleh Pemprov Jawa Barat (63 persen), Pemrpov Banten (12 persen), sebagian lainnya dikuasai Pemprov DKI dan Jawa Timur ini, asetnya secara nasional di urutan ke-14. Posisi ini menempatkan Bank BJB sebagai bank daerah terbesar nomer satu dan yang pertama sudah go public.
Fermiyanti mengatakan, pihaknya sudah membuktikan terjun ke pembiayaan KPR cukup menguntungkan dan NPL (non performing loan)-nya rendah. Segmen pasarnya menengah atau enduser dimana 90 persen disalurkan untuk rumah di bawah Rp500 juta. “(KPR tersebut) 99,9 persen diselurkan untuk rumah tapak dengan 81 persen debitur dari kalangan berpenghasilan tetap (pekerja formal). Untuk tahun 2016 ini kami akan terus tingkatkan portofolio KPR dengan terus menggandeng kalangan pengembang,” pungkasnya.