Housing-Estate.com, Jakarta – Keluarga Cheng, konglomerat Hong Kong, mengumumkan telah menjual separuh kepemilikan saham atas tiga hotel mewahnya di Hong Kong. Separuh saham tersebut dijual kepada HIP Company Limited, anak usaha Abu Dhabi Investment Authority (ADIA) dengan nilai 18,5 miliar dolar Hong Kong atau sekitar Rp31 triliun. Â ADIA adalah institusi investasi milik pemerintah Uni Emirat Arab (UEA).
Keluarga Cheng memiliki tiga hotel tersebut melalui dua grup usahanya, New World Development (NWD) dan Chow Tai Fook Enterprises (CTFE). CTFE dikenal sebagai perusahaan perhiasan terbesar di dunia dari segi kapitalisasi pasar dan sudah berdiri sejak tahun 1929. Adapun NWD—berdiri tahun 1970, sohor sebagai salah satu pengembang properti dan infrastruktur terkemuka di Hong Kong. Portofolionya tersebar di Hong Kong dan Tiongkok daratan, mulai dari apartemen mewah, hotel sampai department store. Seperti apartemen the Pavilia Hill dan The Reach, serta jaringan hotel Rosewood.
Ketiga hotel yang dijual sebagian kepemilikannya itu adalah Grand Hyatt (539 kamar), Renaissance Harbour View (857 kamar) dan Hyatt Regency Tsim Sha Tsui (381 kamar). Menurut penilai setempat, transaksi tersebut setara dengan 1,35 juta dollar AS atau lebih dari Rp17,5 miliar per kamar, yang artinya sebagai rekor baru untuk transaksi hotel.
Transaksi ini menjadi investasi kedua dari negara-negara di jazirah Arab ke Hong Kong. Sebelumnya tercatat investor Qatar juga membeli saham Lifestyle Holding, operator Sogo Department Store di Hong Kong. Keluarga Cheng disebut-sebut juga ada dalam Lifestyle Holding tersebut. Namun tidak diterangkan, apakah saham keluarga konglomerat ini yang dijual atau bukan.
Terkait dengan transaksi itu, NWD akan mendapat dana sebesar 10,1 miliar dolar Hong Kong (Rp18 triliun) yang akan digunakan untuk pengembangan proyek, ekspansi lahan dan belanja modal lainnya. Untuk kebutuhan ekspansi tersebut, pada tahun lalu NWD mau memasukkan portofolio hotel-hotelnya di Hong Kong dalam real estate investment trust (REIT), namun kemudian dibatalkan.
Saat ini, konglomerasi grup yang sudah berdiri sejak tahun 1929 ini dijalankan oleh Henry Cheng, anak pendirinya, YT Cheng. Generasi ketiga Cheng pun sudah dilibatkan dan mereka sudah menempati posisi kunci di anak perusahaan grup ini.
(Sumber: Financial Times)