Housing-Estate.com, Jakarta – PT Sentul City Tbk, pengembang Sentul City (3.100 ha), Bogor, Jawa Barat, menargetkan pendapatan sebesar Rp1,5 triliun pada tahun 2016 ini. Dibandingkan aset maupun nilai perusahaan yang dikelola, diakui President Director Sentul City Keith Steven Muljadi target ini relatif kecil.
“Tahun lalu kita berhasil meraih pendapatan Rp1 triliunan, melihat situasi ekonomi yang masih dalam tahap recovery selain beberapa regulasi yang belum jelas, kami mau lebih konservatif. Saya pribadi melihat situasi saat ini sudah mulai kondusif dan yakin bisa meraih target lebih dari Rp1,5 triliun,” ujarnya kepada housing-estate.com di Jakarta, Senin (29/2).
Karena itu kendati bersikap lebih hati-hati dan konservatif, Steven menyebut tetap akan meluncurkan lima klaster baru pada tahun ini untuk produk landed house. Produk landed house disebut secara khusus karena Sentul City juga mulai berkonsentrasi dengan pengembangan hunian vertikal atau apartemen.
Terlebih dengan adanya proyek light rail transit (LRT) dan masuknya AEON Mall di Sentul City sejak tahun lalu. Steven menyebut opportunity kawasan Sentul City semakin meningkat terlebih kawasan ini dikembangkan sejak 20 tahun lalu sehingga pengembangan infrastruktur di dalam kawasan dan digabungkan dengan infratsuktur pemerintah semakin membuat kawasan ini kian potensial.
“Kalau dulu orang melihat Sentul City itu sebagai tempat resort yang hanya untuk akhir pekan, dengan adanya LRT maupun AEON Mall ini tipping point untuk kami. Tinggal bagaimana kita memaksimalkan core competition yang dimiliki ini untuk men-deliver produk kami sebaik mungkin karena nantinya untuk ke Sentul City akan semakin mudah dengan adanya LRT,” imbuhnya.