Housing-Estate.com, Jakarta – Membeli rumah dengan KPR (kredit pemilikan rumah) menjadi solusi dan memudahkan seseorang yang tidak punya dana cukup membeli secara tunai. Tapi kemudahan ini belum dimanfaatkan dan dijadikan prioritas oleh sebagian besar masyarakat untuk membeli rumah. Kendalanya adalah kebiasaan menabung yang masih rendah sehingga untuk mengangsur cicilan KPR dalam jangka panjang dirasa berat.
Dibeberapa negara maju persoalan ini diatasi salah satunya dengan tabungan perumahan. Konsep ini diadopsi Indonesia dengan membentuk Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) yang sekarang tengah disusun aturan teknisnya. Belum lama ini Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga ini meluncurkan Simpanan Pelajar (Simpel) untuk mendorong minat masyarakat menabung sejak dini. Menurut Dirjen Pembiayaan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemenpupera) Lana Winayanti, program Tabungan Simpel ini nantinya akan dikoneksikan dengan Tapera.
“Kebiasaan menabung ini akan disosialisasikan lebih dini dan selanjutnya di-link dengan Tapera supaya masyarakat terbiasa menabung dan memiliki dana untuk membeli rumah. Jadi, Tabungan Simpel dilakukan saat menjadi pelajar dan diteruskan kebiasaan menabungnya hingga bekerja,” ujarnya kepada housing-estate.com di Jakarta, Rabu (31/5).
Rendahnya kebiasaan menabung itu ditunjukkan kecilnya jumlah account tabungan di bank dibanding jumlah penduduk Indonesia yang sangat besar. Karena itu program menabung akan dijadikan gerakan nasional agar masyarakat punya bekal untuk membeli rumah pertama. “Pemerintah daerah juga bisa berperan lebih optimal dengan menyusun perencanaan perumahan lebih matang, misalnya lokasi dan skim pembiayaannya. Ini penting karena nantinya akan ada potensi besar dari masyarakat yang punya tabungan untuk membeli rumah,” pungkasnya.
