Housing-Estate.com, Jakarta – Melemahnya industri properti yang terus berlangsung hingga sekarang disikapi kalangan pengembang dengan menurunkan target penjualan tahun 2015. Salah satu pengembang yang melakukan adalah PT Summarecon Agung Tbk, pengembang sejumlah township di Jakarta dan sekitarnya (Jabodetabek).

Ilustrasi : Rumah di Summarecon Serpong
“Kami menurunkan target marketing sales dari Rp5,5 triliun jadi Rp4,5 triliun di tahun 2015 ini. Hingga bulan September 2015 kami sudah mencapai marketing sales Rp2,9 triliun. Di bulan November ini akan kami genjot untuk meraih target 2015, yang dikejar masih dari produk residensial untuk proyek di Serpong, Bekasi, dan Bandung dengan porsi penjualan terbesar dari Summarecon Bandung,” ujar Adrianto Pitoyo Adhi, Presiden Direktur Summarecon Agung kepada housing-estate.com di Bekasi, Senin (26/10).
Di Bandung Summarecon akan mengembangkan township seluas 300 ha di kawasan Gede Bage, Bandung timur. Lokasinya dekat dengan kawasan Bandung Technopolis, proyek Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung. Karena itu proyek Summarecon ini akan diberi nama Summarecon Technopolis. Menghadapi melemahnya industri properti Summarecon akan memberikan selling point terhadap proyek yang dikembangkan. Selling point itu, terang Adrianto, menjadi kelebihan Summarecon dengan membuat produk sesuai kebutuhan pasar.
Hingga sekarang penjualan Summarecon didominasi penjualan residensial. Pasar properti komersial tetap ada tapi tidak sebesar residensial. “Kita menyikapi pelemahan ini dengan konsolidasi ke dalam dan membuat produk yang terjangkau, yaitu rumah di bawah Rp2 miliar,” imbuhnya.