Housing-Estate.com, Jakarta – Kota Bandung, Jawa Barat, tampaknya akan menyedot perhatian konsumen dan investor properti. Ini terkait dengan diluncurkannya Summarecon Bandung, proyek properti terpadu seluas 300 ha di Jl Soekarno Hatta, Gegebage, Bandung. Proyek PT Summarecon Agung Tbk yang sempat tertunda pemasarannya itu secara resmi akan melakukan penjualan pada 21 November 2015 mendatang. Pengembangnya langsung memasarkan dua cluster, Amanda (261 unit) dan Btari (139 unit). Kepada housing-estate.com di Jakarta, Jumat (6/11), staf pemasarannya mengatakan, pada tahap pertama masing-masing dipasarkan sebanyak 80 dan 42 unit seharga mulai Rp1,3 miliar (120/112).

Summarecon Bandung
Summarecon Bandung (SB) akan menjadi ikon dan wajah baru pengembangan proyek properti di ibukota Propinsi Jawa Barat itu. Selain dilengkapi fasilitas modern, seperti mal, perkantoran, apartemen, area komersial, Bandung Creative Center, SB dikembangkan dengan konsep transit oriented development (TOD), yaitu konsep pengembangan berorientasi pada sistem transportasi umum modern. Project Manager SB, Hindarco, belum merespon pertanyaan housing-estate.com mengenai detil TOD dan konsep pengembangan proyek tersebut.
Sesuai publikasi pengembang, SB akan dilengkapi stasiun terpadu yang mengintegrasikan kereta api, bus, dan taksi. Summarecon memanfaatkan rencana Pemkot Bandung yang akan membangun monorel koridor 2 dari SB ke kawasan Leuwigajah, Bandung barat. Koridor 2 melintas di pusat kota di kawasan Merdeka yang menjadi pusat pemerintahan dan bisnis. Kawasan Merdeka akan menjadi persimpangan monorel koridor 2 dan koridor 1 (Juanda – Merdeka). Monorel bagian tidak terpisahkan dari pengembangan Bandung Teknopolis yang lokasinya menyatu dengan SB. Bandung Teknopolis merupakan kawasan industri kreatif dan usaha berbasis teknologi informasi seluas 60 ha gagasan Walikota Bandung Ridwan Kamil.
Lokasi SB juga dekat dengan Stasiun Gedebage yang akan disinggahi kereta cepat Jakarta – Bandung. Koneksitas dengan monorel dan kereta cepat itu membuat SB mudah diakses dari pusat kota Bandung dan Jakarta. Dengan kereta cepat Jakarta – Bandung kurang dari satu jam. Transportasi kereta melengkapi rencana pembangunan akses tol dari Jl Soekarno Hatta ke tol Padaleungyi (km 149) yang membelah kawasan SB. Beroperasinya akses tol ini akan memudahkan SB dan kawasan Gedebage diakses dari tol Padaleunyi tanpa melalui exit tol Buah Batu dan Jl Soekarno Hatta. Akses baru ini akan terkoneksi dengan Bandung Intra Urban Toll Road (BIUTR) yang akan dibangun menyusuri Bandung utara dari Cileunyi – Cimahi.
Pembangunan monorel dan infrastruktur itu akan mendorong kawasan Bandung timur khususnya Gedebage tumbuh lebih cepat. Summarecon juga menyiapkan proyeknya dengan beragam fasilitas. Di dalam kawasan akan dilengkapi mal, perkantoran, area komersial, sekolah, apartemen, hotel, sport club, dan lain-lain, termasuk Bandung Teknopolis. Blok-blok bangunan itu akan dihubungkan dengan pedestrian selebar 30 meter yang dirancang cukup nyaman dan teduh. “Jadi, dari satu destinasi ke destinasi lainnya bisa berjalan kaki dengan nyaman,” terang staf pemasarannya.