Housing-Estate.com, Jakarta – DKI Jakarta punya karakteristik khusus dalam hal inflasi. Umumnya faktor paling berpengaruh terhadap inflasi harga kebutuhan pokok seperti sembako, di DKI tingkat inflasi dipicu oleh sektor perumahan dan transportasi. Untuk itu Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Puranama (Ahok) menyalurkan subsidi dengan fokus pada dua bidang ini.
Ilustrasi
“Makanya kami mau fokus di dua bidang ini dengan menyediakan public service obligation (PSO), dengan anggaran tahun depan sebesar Rp3,2 triliun. Jadi, kami masih akan terus memperbanyak unit rumah susun (rusun) untuk warga di bantaran kali dan kawasan kumuh,” ujar Ahok kepada pers di Balaikota, Jumat (5/8).
Pembangunan rusun beserta infrastrukturnya ini akan terus dimaksimalkan. Sumber dananya dari kewajiban pengembang sehingga tidak membebani anggaran daerah. Ahok menegaskan ia akan menambah kewajiban pengembang untuk membangun jalur pedesterian sepanjang 2.600 km di Jakarta.
Subsidi transportasi akan diberikan kepada pengguna bus Transjakarta dan pembelian bus baru. Dengan fokus terhadap dua program strategis itu diharapkan tingkat kesejahteraan masyarakat bisa lebih meningkat dan mengurangi kenaikan inflasi di Jakarta. “Kalau tahun ini pasti belum terasa, tapi saya yakin tahun depan inflasi kita pasti akan turun dengan fokus subsidi untuk dua sektor ini,” imbuhnya.
