Housing-Estate.com, Jakarta – Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, tumbuh menjadi pusat pertumbuhan baru paling mengkilat di timur Jakarta. Pembangunan kawasan industri dengan ribuan perusahaan mendorong tingginya permintaan terhadap hunian dan fasilitas pendukungnya. Untuk meladeni permintaan hunian khususnya para pekerja industri, PT Sri Pertiwi Sejati (SPS Group), akan mengembangkan lebih dari 10 ribu rumah khususnya untuk kalangan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Serang Baru Bekasi
“Sebagai pengembang dan orang asli Cikarang, saya sangat memahami situasi pasar di kawasan ini. Sebelumnya kita sudah sukses mengembangkan Kota Serang Baru, Grand Cikarang City, dan beberapa proyek lainnya. Dari dua perumahan ini saja sudah terbangun sebanyak 14 ribu unit rumah,” ujar Asmat Amin, Managing Director SPS Group, kepada pers di Jakarta, Selasa (1/12).
Permintaan hunian menengah ke atas juga semakin meningkat terutama untuk pekerja industri segmen supervisor ke atas. Namun, SPS tetap fokus menggarap segmen menengah bawah karena pasarnya sangat besar, selain untuk mendukung program pembangunan sejuta rumah yang dicanangkan pemerintah.
Rencananya pembangunannya akan dimulai tahun 2016 di area seluas 120 ha. Rumah yang ditawarkan tipe 25/60 seharga Rp133 juta. Untuk membangun rumah sebanyak itu Asmat mengaku sudah menyiapkan anggaran sebesar Rp300 miliar yang diambil dari dana internal perusahaan dan pinjaman bank.
“Setelah pembangunan 10 ribu rumah kami akan melanjutkan dengan mengembangkan 3.600 unit apartemen. Besarnya pasar hunian di Cikarang membuat kami optimistis apa yang kami bangun ini akan terserap pasar,” imbuhnya.
