Housing-Estate.com, Jakarta – Cikarang, Jawa Barat, menjadi pusat pertumbuhan paling kinclong di timur Jakarta. Basis ekonominya sangat kuat karena ada ribuan perusahaan industri beroperasi di sini. Perusahaan-perusahaan tersebut menjadi lokomotif pertumbuhan properti di kawasan. Perumahan dan apartemen berkembang pesat untuk meladeni kebutuhan hunian para pekerja industri yang jumlahnya sangat banyak.
“Cikarang tidak bisa dipandang main-main, kawasan ini memberi kontribusi 40 persen dari ekspor nasional. Makanya saya belum mau keluar dari kawasan ini karena di sini saja potensi untuk pengembangan properti sangat besar,” ujar Asmat Amin, Managing Director PT Sri Pertiwi Sejati (SPS Group), developer yang banyak mengembangkan rumah murah di Cikarang.
Asmat mengatakan, pasar hunian menengah bawah di Cikarang tidak terbatas. Di sini ada ratusan ribu pekerja industri yang membutuhkan hunian. Untuk meladeni kebutuhan hunian kalangan menengah bawah itu tahun ini SPS Group akan mengembangkan empat proyek baru di Cikarang dan Karawang masing-masing seluas 100-300 ha. Itu di luar lima perumahan sederhana yang sekarang masih dipasarkan, antara lain Kota Mega Regency (200 ha), Kota Serang Baru (200 ha), Grand Ciarang City (50 ha).
Selain rumah tapak SPS juga mengembangkan apartemen menengah, Chadstone Cikarang (2,5 ha). Proyek tersebut dikembangkan bersama perusahaan asal Singapura Pollux Properties. “Kalau di tengah kota masih bisa untuk segmen menengah, tapi di pinggiran jangan coba-coba melawan pasar karena kebutuhannya rumah sederhana,” imbuhnya.