Housing-Estate.com, Jakarta – Sinarmas Land Tbk, pengembang sejumlah proyek properti di Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi) dan beberapa kota di Jawa dan luar Jawa tahun ini menurunkan target penjualan sektor residensial. Tahun 2014 Sinarmas Land menargetkan penjualan residensial sebesar Rp3,09 triliun atau 52 persen dari total target Rp6 triliun. Periode yang sama tahun lalu sektor residensial memberi kontribusi pendapatan Rp3,87 triliun atau 72 persen dari total pendapatan Rp5,4 triliun. “Dibanding tahun sebelumnya target sektor residensial mengalami penurunan sebesar 20 persen,” ujar Hermawan Wijaya, Corporate Secretary Sinarmas Land Tbk, di Jakarta, Senin (10/3).
Pengembang papan atas ini memiliki sejumlah proyek properti di Jabodetabek. Selain BSD City (6.000 ha) di Serpong, Tangerang Selatan, Banten, ada Kota Wisata dan Legenda Wisata di Cibubur, Grand Wisata Bekasi, dan Banjar Wijaya Tangerang.
Sinarmas Land tahun ini akan lebih fokus ke sektor komersial Target penjualan komersial tahun 2014 sebesar Rp2,9 triliun, naik 90 persen dari tahun lalu sebesar Rp1,52 triliun. Secara keseluruhan target penjualan Sinarmas Land tahun ini naik 11 persen dari Rp5,4 triliun menjadi Rp6 triliun. Tanpa menyebut persentase, BSD City (6.000 ha), kata Hermawan, menjadi kontributor terbesar dari penjualan Sinarmas Land. Selebihnya disumbang proyek-proyek lainnya.
Ishak Chandra, Managing Director Corporate Strategy and Services Sinar Mas Land, mengatakan, penurunan target penjualan sektor residensial itu karena pertimbangan pasar. Saat ini permintaan terhadap hunian turun cukup signifikan. Menurut Ishak, selain kebijakan pengetatan kredit pemilikan rumah dari Bank Indonesia (BI), penurunan pasar perumahan karena faktor pemilihan umum. Orang pada wait and see, menahan dana sambil melihat-lihat situasi. “Selain kebijakan BI dan Pemilu ada faktor cycle, sekarang ini cycle sektor residensial memang sedang turun,” katanya.
Meski terjadi penurunan Ishak tetap optimis menghadapi tahun 2014. Ketika mayoritas pengembang memasang target sama dengan tahun lalu (flat), Sinarmas Land berani memasang target pertumbuhan 11 persen. Konsekwensi dari penurunan residensial itu Sinarmas Land harus menggenjot penjualan komersial. Hal ini, kata Ishak, juga bagian dari strategi perusahaannya untuk membangun economic base di proyek-proyek Sinarmas Land. Pras