Housing-Estate.com, Jakarta – Kawasan Jakarta Selatan jadi tempat favorit untuk tempat hunian dan kantor. Fasilitasnya lengkap, akses menuju CBD (central business district) mudah, dan kawasannya lumayan teduh. Akibatnya harga property di Jakarta Selatan dari waktu ke waktu meningkat tajam.
Kawasan Kemang yang berkembang menjadi pusat life style dan komersial paling diincar kalangan menengah atas. Di sini harga propertinya naik luar biasa. Menurut Vincent, Associate Manager Ray White Cipete, karena harganya kian mahal dan penawaran di Kemang makin terbatas membuat permintaan bergeser ke kawasan sekitar, seperti Cipete dan Cilandak. Cipete dan Cilandak masuk kawasan wisma sedang (WSD), ukuran rumahnya di bawah 500 m2. Sekarang di kawasan ini harganya juga sudah tinggi. Ia mencontohkan tipe 300/250 di Cilandak Tengah, bangunannya relative baru, ditawarkan Rp6 miliar. “Saat ini permintaan semakin bergeser ke selatan ke Lebak Bulus. Lebak Bulus,” ujar Vincent.
Vincent menyebut kalau di Lebak Bulus harganya sudah sebesar itu di Kemang dan Cipete lebih tinggi lagi. Kenaikan harga properti yang cukup signifikan di Cipete sudah terjadi sejak dua tahun lalu. Sekarang mencari rumah seharga Rp1-2 miliaran tidak ada lagi. “Ini kita bicara rumah yang ideal, lokasinya dan aksesnya bagus, kalau di perkampungan atau gang sempit mungkin saja ada,” tambahnya.
Vincent mengakui harga rumah yang diminta kadang tidak masuk akal karena terlampau mahal. Ia menyebut townhouse Utopia Residence di Cilandak Tengah tipe 200/100 dihargai Rp3,2 miliar. “Menurut saya itu harganya kejam, tapi nyatanya laku,” imbuhnya.
Sekarang di pasaran harga tanah di Cipete dan Cilandak berkisar Rp15 – 20 juta/m2. Tapi kalau pembelinya investor harganya biasanya lebih murah sekitar Rp13 -13,5 juta/m2. Selisih harga ini untuk memberi margin kepada pemilik uang.
Sementara di Lebak Bulus harga tanahnya berkisar Rp6-10 juta tergantung lokasi. Karena itu mata investor saat ini lebih tertuju ke Lebak Bulus. Wilayah favoritnya hunian di JJl Adyaksa, Lebak Lestari, dan Lebak Indah. Sejak rencana pembangunan MRT Lebak Bulus – Bundaran HI kian jelas harga rumah di sini langsung naik.
Kawasan lain yang permintaannya cukup kuat di Jakarta Selatan sekitar Radio Dalam. Kawasan ini disebut daerah abu-abu karena sudah berkembang menjadi komersial. Huniannya terbatas di Jl Antena, Jl Radio Dalam 1-3, dan Jl Dwijaya. Harga properti di sini juga sudah tinggi karena dekat dengan Pondok Indah. “Ruko baru tiga lantai tipe 180/75 harganya mencapai Rp6 – 7 miliar,” katanya.. Yudis