Lihat tampilan baru di housingestate.id
Housing-Estate.com, Jakarta – Pasar di Jakarta yang sudah berusia tua sangat rawan kebakaran. Instalasi listrik tidak layak, infrastruktur pemadam api tidak berfungsi, bahkan tidak ada, menjadi ancaman terjadinya kebakaran. Contoh terakhir adalah kebakaran hebat yang terjadi di Pasar Senen, Jakarta Pusat, pada 25 April 2014. Tadi pagi (28/4) atau hanya berselang tiga hari dari kebakaran Pasar Senen, Pasar Rumput, Jakarta Selatan, juga ikut terbakar.
PD Pasar Jaya selaku pengelola pasar di DKI Jakarta mengakui dari 153 pasar sebanyak 47 pasar rawan terjadi kebakaran. Pasar paling rawan kebakaran yang terbanyak di Jakarta Utara. “Itu terjadi karena kondisi bangunan pasar sudah berusia puluhan tahun, instalasi listrik tidak layak, selain sejumlah pasar tidak dilengkapi dengan instalasi pemadam kebakaran,” ujar Djangga Lubis, Direktur Utama PD Pasar Jaya, di lokasi kebakaran Pasar Rumput, Senin (28/4).
Untuk itu diperlukan revitalisasi atau peremajaan pasar khususnya untuk pasar yang berusia lebih dari 20 tahun. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sendiri sudah menganggarkan tambahan modal untuk peremajaan pasar senilai Rp1 triliun di luar dana PD Pasar Jaya. Djangga mengatakan pihaknya segera merevitalisasi Pasar Senen.
Untuk Pasar Rumput peremajaannya menunggu koordinasi dengan Kementerian Perumahan Rakyat karena ada keinginan mengintegrasikan pasar dengan rumah susun (Rusun). Pasar lain karena berbagai faktor belum bisa diremajakan PD Pasar Jaya akan melakukan koordinasi dengan instansi terkait untuk meminimalisir terjadi musibah kebakaran. “Misalnya kita akan melakukan latihan bersama Dinas Pemadam Kebakaran dan penyediaan alat pemadam api ringan (APAR) untuk hidran yang tidak berfungsi,” ujarnya. Yudis
Lihat tampilan baru di housingestate.id