Lihat tampilan baru di housingestate.id
Housing-Estate.com, Jakarta – Kalangan pengembang menyebutkan kondisi sektor properti tahun 2016 masih belum terlalu kondusif. Kondisi ini merupakan imbas dari kondisi bisnis properti tahun lalu yang berada di titik terendah. Kendati demikian ada tiga faktor pendukung yang apabila dioptimalkan akan menjadi pendorong bisnis properti.
“Tiga hal itu realisasi penerapan tax amnesty yang masih ditunggu kalangan pengusaha, belanja infrastruktur pemerintah yang cukup genjar tahun 2015, dan faktor bunga serta kurs mata uang yang harapannya akan lebih stabil tahun 2016 ini. Tiga hal itu kalau terealisir bisa menjadi katalis positif untuk industri properti,” ujar Direktur Pengelolaan Investasi dan Modal PT Intiland Development Tbk, Archied Noto Pradono, kepada housing-estate.com di Jakarta, Senin (4/1).
Archield menyebutkan paket kebijakan dan pelaksaan proyek infrastruktur yang digenjot pemerintah tahun lalu punya dampak signifikan terhadap industri properti. Kegiatan proyek tersebut hasilnya baru akan terlihat tahun 2016. Kebijakan tax amnesty juga akan membuat kalangan pengusahan lebih berani menggelontorkan dananya untuk mengerjakan proyek.
Belanja infrastruktur tahun 2016 diperkirakan akan lebih besar dari tahun lalu. Tren ini sudah mulai terlihat dari penjualan semen akhir tahun 2015. “Kalau bunga bank (KPR) dan kurs mata uang lebih stabil hal ini bisa membuat penjualan rumah yang belum terealisasi pada tahun lalu bisa didorong pada tahun ini. Pemerintah juga harus bisa mengeluarkan paket kebijakan perekonomian untuk mendorong daya beli masyarakat,” imbuhnya.
Lihat tampilan baru di housingestate.id