Housing-Estate.com, Jakarta – Persiapan acara peletakan batu pertama (groundbreaking) pembangunan sejuta rumah di Ungaran, Semarang, Jawa Tengah, pada 29 April mendatang tampaknya sudah matang. Groundbreaking akan dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang akan dilanjutkan dengan konferensi jarak jauh (teleconference) dengan para gubernur maupun bupati dan walikota yang wilayahnya menjadi lokasi pembangunan program sejuta rumah.

Ilustrasi
Heru Sulistyawan, Ketua Panitia Pencanangan Program Sejuta Rumah, mengatakan, biaya acara dibuat cukup efisien. “Ini sesuai instruksi presiden agar acara groundbreaking tidak perlu mewah. Biayanya sekitar Rp2 miliar, dananya juga bukan dari pemerintah tapi saweran dari perbankan dan stakeholder lainnya,” ujarnya kepada housing-estate.com saat jumpa pers progres program sejuta rumah di Kantor Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemenpupera) Jakarta, Kamis (23/4).
Biaya sebesar dua miliar itu, lanjut Heru, alokasi terbesar digunakan untuk pengadaan teknologi teleconference. Kendala yang dihadapi untuk melakukan teleconference antara presiden dengan gubernur dan bupati adalah banyaknya daerah yang belum terjangkau jaringan internet. Untuk mengatasi masalah itu harus didatangkan stasiun mobile berupa mobil khusus untuk pengadaan koneksi internet.
“Jadi untuk prosesi groundbreaking ini dibuat sederhana namun fungsional. Presiden menginginkan yang penting esensi dimulainya pembangunan program sejuta rumah ini bisa segera dilaksanakan, salah satunya untuk mengejar volume rumah yang dibangun bisa sebanyak mungkin,” imbuhnya.