Lihat tampilan baru di housingestate.id
Housing-Estate.com, Jakarta – Pembangunan rusun terintegrasi pasar di Jakarta menjadi terobosan untuk penyediaan hunian bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Ini sekaligus upaya untuk merevitalisasi pasar tradisional di Jakarta yang kondisinya kurang bagus. Rusun terintegrasi pasar yang dibangun di Pasar Rumput di Jl Sultan Agung, Setiabudi, Jakarta Selatan. Targetnya rusun ini dapat beroperasi Desember 2018.
Menurut Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, Rusun Pasar Rumput dibangun 3 tower setinggi 25 lantai. “Di sini akan menyediakan hampir 2 ribu unit rusun yang prioritasnya untuk warga yang terdampak normalisasi sungai,” ujarnya saat meninjau Rusun Pasar Rumput, Rabu (3/5).
Kendati prioritasnya untuk masyarakat terdampak normalisasi, warga lain termasuk yang dari luar Jakarta tapi beraktifitas di Ibukota bisa menempati rusun ini. Konsep Rusun Pasar Rumput dirancang sebagai hunian sewa dengan tarif murah karena disubsidi Pemprov DKI Jakarta.
Pembangunan rusun di pusat kota dan terintegrasi dengan pasar rusun ini akan menekan pengeluaran penghuni terutama ongkos transportasi. Mereka gratis naik Transjakarta dan mendapatkan fasilitas pendidikan, kesehatan, dan bahan pangan. Para pedagang pasar juga lebih efisien karena lokasi usahanya di bawah tempat tinggalnya.
“Unitnya berukuran 36 m2 cocok untuk keluarga muda yang baru bekerja. Penghuni harus rajin menabung karena untuk sehari-hari sudah mendapatkan banyak kemudahan. Nanti kalau ekonominya sudah meningkat mereka bisa pindah ke properti hak milik karena di sini sistemnya sewa,” pungkasnya.
Lihat tampilan baru di housingestate.id