Housing-Estate.com, Jakarta – Di tengah problem kemacetan Jakarta dan sekitarnya (Jabodetabek) yang belum terpecahkan perumahan di sekitar stasiun semakin naik daun. Dengan tinggal di dekat stasiun mobilitas menuju tempat kerja cukup menumpang kereta. Selain cepat ongkosnya juga murah. Karena itu pembangunan perumahan di sekitar stasiun sekarang cukup semarak. Paling berkembang di jalur kereta Bogor – Jakarta.
Dulu yang berminat tinggal di sekitar stasiun hanya kalangan menengah bawah. Sekarang kalangan lebih atas ikut tidak mau ketinggalan. Inilah yang dibidik PT Kembar Intiland dengan mengembangkan perumahan Pesona Intiland di dekat Stasiun Cilebut, Bogor. Perumahan yang dikembangkan di area seluas 6,2 ha ini memasarkan rumah tipe 45/105, 56/120, dan 85/120 seharga Rp700 juta – Rp1 miliar.
Kawasan Cilebut semakin diminati kaum menengah karena juga dekat dengan jalan tol Bogor Outer Ring Road (BORR) sehingga akses menggunakan kendaraan pribadi cukup mudah. “Tahap pertama sudah kami kembangkan 3,5 ha sebanyak 114 unit. Rumah yang sudah sekitar 80 persen,” ujar Fahrul Roji, Direktur Utama Kembar Intiland, kepada housing-estate.com di Jakarta, Selasa (16/2).
Sejak dipasarkan tahun 2013 harga rumahnya sudah naik dua kali lipat. Sebagian besar konsumen beraktifitas Jakarta. Mereka tertarik dengan Pesona Intiland karena lokasi strategis, aksesnya mudah, dan konsep pengembangan bagus. Area yang dikembangkan kurang dari 60 persen. Lokasinya dikelilingi tiga sungai di depan, tengah, dan belakang. Di depan Sungai Cipakuncilan, tengah saluran irigasi lama, dan belakang ujungnya Sungai Pesanggrahan. Posisi sungai ini berada di bawah sehingga tidak menyebabkan banjir.
Rencananya di depan perumahan akan dibangun Stasiun Lawang Taleus Sukaresmi yang bisa ditempuh dengan berjalan kaki. Ini memudahkan penghuni naik kereta karena menuju Stasiun Cilebut sekitar 3 km.
“Tahap pertama pembuktian kami kepada konsumen, di tahap kedua kami memasarkan rumah lebih besar 110/120 sebanyak 30 unit seharga Rp1,5 miliar. Kami juga memasarkan ruko seharga Rp2,5 miliar,” imbuhnya.