Housing-Estate.com, Jakarta – Infrastruktur masih akan menjadi proyek prioritas di tahun 2016 seperti tahun sebelumnya. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Menpupera) Basuki Hadimuljono menyebut 2016 adalah tahun percepatan dan pemerataan pembangunan infrastruktur di Indonesia.
“Tahun 2015 bisa disebut sebagai tahun persiapan karena timing kerja kita yang memang di pertengahan tahun. Dengan persiapan di tahun 2015, kita bisa memulai 644 kontrak proyek infrastruktur senilai Rp8,7 triliun plus kontrak multiyears dari tahun 2014 senilai Rp17 triliun. Jadi awal tahun ini sudah bisa langsung dikerjakan proyek senilai Rp25 triliun,” ujar Basuki pada acara Economic Forum di Jakarta, Kamis (4/2).
Dikebutnya pengerjaan proyek infrastruktur ini, lanjut Basuki, sekaligus untuk menjawab tantangan disparitas antar wilayah di Indonesia. Karena itu tahun 2016 ini disebutnya sebagai tahun percepatan dengan target penyerapan anggaran mencapai 5 persen di awal tahun. Target ini jauh lebih tinggi dibandingkan awal 2015 yang hanya menyerap 0,5 persen anggaran di awal tahun.
Percepatan pembangunan ini juga dilakukan dengan mengelompokkan konsep pengembangan wilayah ke dalam 35 kawasan strategis nasional. Salah satu proyek percepatan yang dilakukan untuk mendukung kedaulatan pangan. Karena itu Kemenpupera akan membangun sebanyak 65 bendungan yang dimulai tahun ini.
“Selain itu kita juga mengembangkan kawasan perkotaan, sarana transportasi, jalan tol, perumahan dan pemukiman yang anggarannya terus diperbesar dan dikerjakan di awal tahun ini,” imbuhnya.