Lihat tampilan baru di housingestate.id
Housing-Estate.com, Jakarta – PT Intiland Development Tbk tahun 2016 membukukan pendapatan usaha Rp2,28 triliun, naik 3,4 persen dari tahun sebelumnya sebesar Rp2,2 triliun. Peningkatan ini karena naiknya pendapatan dari pengelolaan properti komersial (recurring income) dari beberapa proyek superblok yang dikembangkan Intiland.
Spazio Tower Surabaya
“Peningkatan ini pengaruh selesainya perumahan Serenia Hills (Jakarta Selatan), apartemen Regatta, Jakarta Utara, dan peningkatan dari segmen recurring income khususnya dari pengelolaan South Quarter (SQ) di Jl TB Simatupang, penyewaan bangunan pabrik, serta pengelolaan kawasan Ngoro Industrial Park, Jawa Timur,” ujar Archied Noto Pradono, Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi Intiland di Jakarta, Rabu (5/4).
Porsi recurring income bakal makin membesar terutama dari pengembangan mixed use di Praxis dan Spazio Tower Surabaya. Saat ini porsi pendapatan dari recurring income sebesar Rp347,6 miliar atau 15,3 persen dari total pendapatan perusahaan. Pendapatan berulang Intiland melonjak 53,4 persen dari tahun 2015 sebesar Rp226,6 miliar.
Segmen pengembangan (development income) masih memberi kontribusi paling dominan sebesar Rp1,93 triliun, 84,7 persen dari total pendapatan. Angka ini turun 2,3 persen dibandingkan tahun 2015 lalu sebesar Rp1,97 triliun. Segmentasinya, sebesar Rp1,1 triliun (48,9 persen) diraih dari pengembangan perumahan dan Rp733,5 miliar (32,2 persen) dari pengembangan mixed use dan high rise building.
Sementara pengembangan kawasan industri member kontribusi pendapatan Rp81,3 miliar (3,6 persen). Archied menyebut tahun 2016 industri properti masih mengalami tekanan cukup berat sehingga hasil yang diperoleh tergolong baik. “Tahun 2016 kami banyak menunda peluncuran produk baru karena konsumen masih wait and see. Laba yang kami raih relatif stabil Rp404,3 miliar, turun 11,6 persen dari tahun 2015 sebesar Rp457,1 miliar,” imbuhnya.
Lihat tampilan baru di housingestate.id
