Housing-Estate.com, Jakarta – Cikarang, Jawa Barat, nyaris tidak terpengaruh kondisi sektor properti nasional yang tengah lesu. Pembangunan properti di kawasan ini terutama apartemen sejak dua tahun terakhir malah tambah semarak. Pendorongnya adalah perusahaan-perusahaan industri yang jumlahnya sangat banyak dengan ratusa ribu tenaga kerja. Mereka menjadi pasar potensial untuk pengembangan beragam jenis properti.
Ilustrasi
“Cikarang tidak terpengaruh industri properti nasional yang melemah karena kawasan ini daya belinya di-drive oleh investasi yang tinggi. Properti di sini dibeli karena kebutuhannya besar, beda dengan kawasan lain walaupun laku (motifnya) untuk investasi, sehingga banyak properti yang kosong atau ketika mau disewakan dan dijual sulitnya minta ampun,” ujar Edhijanto W. Taufik, CEO PT Selaras Inti Corpora (Selaras Holding), perusahaan pengembang dan investasi yang membawahi SelarasAgri, SelarasLand, dan SelarasResort, kepada housing-estate.com di Bekasi, Jawa Barat, akhir pekan lalu.
Edhijanto menyebutkan, awalnya di Cikarang hanya dikembangkan kawasan industri. Dalam perkembangannya hunian dan beragam fasilitas pendukung ikut tumbuh untuk meladeni para pekerja industri yang jumlahnya cukup banyak. Sekolah, rumah sakit, pusat belanja, lifestyle, dan rumah sakit, semuanya ada. Para pekerja asing (ekspatriat) yang sebelumnya pada tinggal di Jakarta sekarang banyak yang mau menetap di Cikarang. Kedekatan dengan tempat kerja dan kemacetan lalu lintas membuat mereka mau melirik hunian di Cikarang.
“Daya beli masyarakat juga cukup tinggi, dengan UMR Rp3,3 juta per bulan, properti apa pun yang dikembangkan di Cikarang selalu sukses. Kami sekarang mengembangkan apartemen dengan konsep Jepang, kalau orang Jepang suka, ekspatriat dari negara lain bakal tertarik, sebab standar Jepang lebih tinggi,” imbuhnya.
