Housing-Estate.com, Jakarta – PT Menara Depok Asri (MDA) mulai melakukan pembangunan proyek superblok Pesona Square (4 ha) di Jalan Ir. Juanda, Depok. Tahap pertama dibangun mal menyusul Tower Marrakech, tower apartemen setinggi 43 lantai yang mencakup 1.490 unit apartemen.

Pesona Square Depok
“Proyek ini akan menjadi superblok pertama di koridor Jalan Juanda dan bangunan tertinggi di Jawa Barat. Malnya akan mencakup luasan 40 ribu m2 dan saat ini 80 persennya sudah tersewa dengan tenant Centro, Cinema XXI, Hypermart, The Premier, Amazon, Goldgym, dan sebagainya. Ditargetkan mal ini akan beroperasi pada bulan Mei 2017,” ujar Alwi Bagir Mulachela, Direktur Utama MDA, saat groundbreaking Pesona Square, Sabtu (28/11).
Pesona Square akan terdiri dari dua tower apartemen dan satu tower office selain malnya akan dikembangkan untuk tahap kedua setelah apartemen dan office mulai dibangun. Malnya akan terhubung dengan jembatan (bridge) yang jembatan ini akan menjadi area kuliner. Untuk Tower Marrakech saat ini sudah terjual sebanyak 250 unit.
Apartemennya ditawarkan dalam dua tipe, studio (25,9 m2) dan 2 kamar (50,99 m2) seharga Rp400 juta dan Rp800 jutaan. MDA juga menggandeng biro arsitektur Airmas Asri untuk menangani arsitektur apartemen dan Cushman & Wakefield untuk mengelola malnya. Selama proses pembangunan mal ini akan diintensifkan untuk penjualan tower apartemennya.
Bagir menyebut keunggulan dari proyek ini karena terhubung langsung dengan akses tol Cinere-Jagorwai (Cijago). Secara populasi juga sudah sangat mendukung sehingga potensi proyek ini akan melebihi kawasan Margonda. “Selain itu Pesona sudah menjadi brand yang sangat terkenal di Depok dengan Pesona Kahyangannya. Harga rumah di kawasan ini paling murah Rp1,5 miliar, makanya apartemen seharga Rp400 juta ini kami optimistis akan terserap,” imbuhnya.
Kapitalisasi Pesona Square sendiri mencapai Rp1,5 triliun. Total untuk apartemennya akan terdiri dari 2.300 unit dan konstruksinya akan dimulai pada Maret tahun depan. Pembiayaannya sebesar 60 persen dari Bank BTN dan Bank CIMB Niaga, 30 persen internal, dan sisanya dari penjualan.