Housing-Estate.com, Jakarta – Program pembangunan satu juta rumah untuk masyarakat kelas bawah mendapat perhatian luar negeri. Perusahaan dari Cina, Beijing Set Force Technology Development Co Ltd dan China Railway Engineering Design Institure Co. Ltd, mulai menjajaki keinginan untuk investasi dalam program satu juga rumah yang dicanangkan Presiden Joko Widodo pada akhir April 2015.

Ilustrasi
Lei Guan Ling, perwakilan Beijing Set Force Technology Development (BSFTD), menyatakan, perusahaannya sudah lama berkecimpung di sektor pembangunan perumahan di Cina. “Kami memiliki teknologi sistem panel untuk perumahan yang sangat cocok diterapkan di Indonesia sehingga bisa mempercepat program hunian satu juta rumah,” ujarnya saat melakukan kunjungan ke Jakarta, pekan lalu.
Perusahaan asing ini menilai program pembangunan sejuta rumah punya nilai investasi tinggi yang dapat meningkatkan jalinan kerja sama antara dua negara. Lei menerangkan kalau perusahaannya memiliki teknologi panelized system housing dengan harga terjangkau.
“Teknologi ini sudah diterapkan untuk membangun jutaan rumah untuk masyarakat Cina. Kami berharap ke depan bisa ikut serta dan bekerja sama dengan pemerintah Indonesia untuk mempercepat program perumahan di sini. Kami sudah cukup banyak bekerja sama dengan pemerintah negara lain yang kondisi perumahannya mirip dengan Indonesia,” lanjutnya.
Lei menjelaskan, tiga unit rumah ukuran 36 m2 bisa diselesaikan oleh empat pekerja dalam waktu hanya satu hari. Ini dimungkinkan karena panel-panel dan tulang-tulang untuk pembangunan rumah semuanya telah dibuat di pabrik sehingga di lapangan tinggal dibangun dengan sistem knock down. Pembangunan yang lebih cepat ini mengurangi biaya pembangunan terutama dari ongkos tenaga kerja. Rumah ini juga diklaim lebih tahan terhadap gempa dan terpaan cuaca. Selain itu teknologi yang dikembangkan BSFTD itu juga bisa untuk rumah susun.