Housing-Estate.com, Jakarta – Kerja sama Indonesia dan Perancis sejak tahun 2014 tentang pembangunan kota hijau (eco district) terus berlanjut. Penandatangan letter of intent dilakukan Menpupera Basuki Hadimuljono dengan Kementerian Perumahan Berkelanjutan dan Kementerian Lingkungan, Energi, dan Maritim Perancis. Kerja sama ini juga mencakup bidang air minum dan limbah.
“Kerja sama eco district pada tahap awal akan mencakup 9 kota di Indonesia yaitu Semarang, Bandung, Yogyakarta, Wonosobo, Bogor, Mataram, Purbalingga, Singkawang, dan Jombang. Dari 9 kota ini 3 kabupaten akan jadi prioritas untuk pilot project eco district,” ujar Basuki di Jakarta, pekan ini.
Pilot project untuk 3 wilayah ini akan dimulai tahun dengan prioritas Kawasan Banjir Kanal Barat Kota Semarang, Kawasan Gajah Wong Kota Yogyakarta, dan Kawasan Pusat Kota di Kabupaten Wonosobo. Pendanaan eco district berasal dari pinjaman Perancis sebesar 61 juta dolar AS dan dari APBN 23,6 juta dolar AS.
Untuk kerja sama di bidang air minum salah satunya adalah pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional di Benteng Kobema, Bengkulu, SPAM Jatigede, Jawa Barat, dan SPAM Durolis (Dumai, Rohil, Bengkalis) Bengkulu. Untuk proyek ini akan mulai dikerjakan pada tahun 2018. Sementara untuk program air limbah sudah dilakukan review dan desain pengelolaan air limbah di Bogor sejak tahun 2015. Target pembangunannya juga sama yaitu pada tahun 2018.
“Kerja sama bilateral Indonesia-Perancis di bidang infrastruktur ini sudah terjalin cukup lama. Beberapa proyek kerja sama yang sudah berjalan antara lain rehabilitasi sistem primer dan sekunder drainase di Aceh sepanjang 150 km termasuk untuk pengadaan stasiun pompa dan pembuatan kolam penampungan,” imbuhnya.