Housing-Estate.com, Jakarta – Bulan Februari ini hingga Maret menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) akan menjadi puncak musim hujan. Intensitas hujan berpeluang lebih tinggi dan kuat di sebagian wilayah karena adanya fenomena global La Nina.

Ilustrasi : aplikasi pelapis anti bocor
Terkait dengan hal itu para pemilik rumah perlu menyiapkan huniannya agar terhindar dari bocor dan rembes. Bocor bukan hanya mengganggu kenyamanan penghuni tapi juga memperpendek umur bangunan. Selain itu yang tidak kalah berbahaya adalah risiko terjadinya korsleting listrik.
“Masyarakat seringkali melihat problem kebocoran pada rumah sebagai hal sepele, padahal sekecil apapun kebocoran dampaknya bisa berbahaya dan itu yang seringkali tidak kita sadari,” ujar Novi Christiana, Deputy Marketing PT Avia Avain, produsen cat pelapis anti bocor No Drop, saat berbincang dengan media di Jakarta, Kamis (11/2).
Cara efektif untuk melindungi rumah dari bocor adalah memberi pelapis anti bocor pada atap dan dinding eksterior. Menurut Novi, produk No Drop cukup efektif meminimalisir bocor karena bahan bakunya elastis dan kedap air. Ketahanan terhadap cuaca panas juga kuat. Aplikasinya juga mudah cukup dipulas pada area-area rawan bocor dan retak.
No Drop tersedia dalam 23 warna pilihan dengan tampilan semi gloss. Kekentalannya mencapai 65 persen dan bisa diencerkan dengan air. Waktu keringnya cukup cepat hanya 30 menit dengan kering sempurna 24 jam. Daya tutupnya dua meter persegi per kilogram dan masih ada pengaruh tingkat porositas permukaan. Harganya mulai Rp31 ribu per kilogram yang tersedia dalam kemasan 1, 4, dan 20 kg.
“Kemampuan produk ini untuk menutup biang bocor seperti celah dan pori pada rumah telah teruji. Selain melindungi, penggunaan produk ini juga tidak mengurangi nilai estetika karena pilihan warnanya semakin kaya selain tampilannya yang juga sangat baik,” imbuhnya.