Housing-Estate.com, Jakarta – Kinerja penjualan PT Agung Podomoro Land Tbk (APL) terjun bebas. Salah satu pengembang papan atas itu mengalami penurunan penjualan (marketing sales) 94,6 persen. Hingga kuartal pertama 2015, APL mencatatkan marketing sales sebesar Rp939,7 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp1,82 triliun.
Podomoro City
Menurut Sekretaris Perusahaan APL Justini Omas, kinerja marketing sales yang turun tajam ini dikarenakan kondisi pasar properti awal tahun 2015 masih sepi. Ini kelanjutan pasar properti yang melambat sejak tahun lalu. “Belum lagi banyaknya kabar maupun wacana mengenai pajak properti barang mewah yang akan diterapkan, ini membuat konsumen menahan diri,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima housing-estate.com, di Jakarta, Senin (13/4).
Salah satu hal yang membuat konsumen wait and see adalah wacana pemungutan pajak penghasilan terhadap transaksi barang sangat mewah. Awalnya, rumah dengan harga jual di atas Rp10 miliar atau dengan luas bangunan lebih dari 500 m2 yang digolongkan barang mewah akan diubah menjadi harga Rp2 miliar dengan luas bangunan di atas 400 m2.
Industri properti sendiri tanpa wacana seputar pajak barang mewah ini telah cukup terpukul akibat pelemahan ekonomi global maupun pelemahan nilai rupiah terhadap dollar Amerika. “Perlambatan properti dari tahun lalu masih akan kita rasakan di tahun ini. Tapi kami tetap optimistis dengan menargetkan marketing sales Rp6-6,5 triliun di tahun 2015,” imbuhnya.
