Housing-Estate.com, Jakarta – Kawasan industri dan sekitarnya akan menjadi pusat baru pengembangan properti. Para pengembang mengincar kawasan itu karena potensi pasarnya cukup besar. Proyek yang dikembangkan bukan lagi pergudangan seperti dulu melainkan perumahan, apartemen, dan area komersial.
Ilustrasi: Pembangunan Apartemen
“(Tren ini) karena adanya peningkatan populasi penduduk dan daya beli yang kian tinggi sehingga menciptakan pasar hunian dan komersial cukup besar. Perkembangan ini membuat pengusaha kawasan industry mengembangkan sisa lahan di kawasan industrinya untuk residensial dan komersial,” kata Associate Director Colliers International Indonesia, Ferry Salanto, kepada housing-estate.com di Jakarta, Rabu (6/1).
Menurut Ferry, tren ini akan berlanjutkan hingga tahun ini. Paling semarak di Cikarang, Bekasi, yang menjadi pusat pengembangan industri terbesar di Indonesia. Di sini ada ribuan perusahaan industri, baik lokal, asing, dan multinasional. Di sini ada sekitar 800 ribu pekerja industri dengan kurang lebih 20 ribu pekerja asing terutama dari Korea dan Jepang.
Pertumbuhan properti ini juga didorong pembangunan infrastruktur yang cukup bagus. Misalnya jalan tol, kereta api, hingga proyek light rail transit (LRT). Selain meladeni enduser, pengembangan apartemen di kawasan industry juga membidik kalangan investor yang akan menjual lagi atau menyewakan apartemennya kepada para pekerja industry level manager ke atas dan ekspatriat.
Selain hunian yang tidak kalah semarak pembangunan hotel. Fasilitas seperti ini dibutuhkan untuk meeting dan menyambut klien atau tamu dari luar negeri. “Ekspatriat yang dulu tempat tinggal favoritnya Jakarta Selatan sekarang mulai banyak melirik koridor timur Jakarta. Mereka tertarik karena aksesnya mudah dan fasilitasnya lengkap,” imbuhnya.
