Housing-Estate.com, Jakarta – Sejumlah pengembang anggota asosiasi Realestat Indonesia (REI) DKI Jakarta, menyerahkan sebanyak 360 unit rumah susun sederhana sewa (rusunawa) di Pulogebang, Jakarta Timur. Rusunawa ini merupakan kewajiban kalangan pengembang yang harus diserahkan ke Pemprov DKI Jakarta.
“Proses serah terima kunci sudah dilakukan sejak akhir tahun lalu bersamaan dengan peresmian ruang publik terbuka ramah anak (RPTRA) di lokasi rusunawa yang kami bangun. Penyerahan rusunawa ini bukti nyata kami sebagai mitra Pemprov DKI Jakarta untuk ikut berkontribusi memenuhi hunian bagi kalangan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di Jakarta,” ujar Amran Nukman, Ketua REI DKI Jakarta , dalam siaran pers yang diterima housing-estate.com di Jakarta, Selasa (9/2).
Rusunawa Pulogebang merupakan realisasi dari kewajiban 18 pengembang anggota REI Jakarta yang memiliki Surat Izin Penunjukan Penggunaan Tanah (SIPPT) dan pengembang yang terkena denda surat persetujuan penunjukan penggunaan lokasi/lahan (SP3L) sebagaimana yang diatur dalam SK Gubernur DKI Jakarta No. 540/1990 dan Pergub 1934/2002.
Rusunawa ini diprioritaskan untuk warga gusuran dari Bukit Duri, Jakarta Timur, dan warga yang tinggal di bantaran sungai. Di tempat ini juga disediakan fasilitas bermain, olah raga, ruang kesehatan, ruang serbaguna. Ada juga RPTRA yang dibangun dari dana CSR pengembang.
Amran mengatakan masih cukup banyak pengembang yang berkomitmen untuk memenuhi kewajibannya dengan pola yang diterapkan seperti Rusunawa Pologebang. Menurut pola ini nilai kewajiban pengembang dikumpulkan kemudian dibangun blok rusun di atas tanah milik pemprov. REI DKI saat ini menunggu verifikasi berapa besaran kewajiban setiap pengembang.
Amran menyebut pemenuhan kewajiban kalangan pengembang dengan cara seperti ini dapat mendukung program pembangunan yang dilakukan Pemprov DKI. Target Pemprov DKI adalah membangun rusunawa di 15 lokasi selain 10 rusunawa yang dibangun di atas pasar tradisional. Nantinya rusunawa ini untuk hunian warga yang tinggal di kawasan banjir, bantaran sungai, dan sekitar rel kereta api.