Housing-Estate.com, Jakarta – Selama ini pembebasan lahan yang dilakukan oleh pemerintah diprioritaskan untuk pembangunan infrastruktur seperti jalur transportasi untuk jalan, tol, kereta, dan sebagainya. Sementara penyiapan lahan untuk perumahan rakyat sangat kurang, bahkan tidak ada. Hal ini membuat pemenuhan perumahan rakyat tidak bisa dipenuhi. Akibatnya defisit (backlog) perumahan terus membesar mecapai belasan juta unit.
Untuk itu, menurut Direktur Utama Bank BTN Maryono, pemerintah seharusnya juga menyiapkan landbank untuk pemukiman khususnya untuk mendukung program pembangunan sejuta rumah yang sudah dimulai oleh pemerintah sejak April 2015 lalu. Adanya landbank akan mempercepat realisasi program sejuta rumah dan mempercepat pemenuhan kebutuhan perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
“Jadi pengadaan tanah jangan hanya untuk infrastruktur tapi juga untuk perumahan rakyat. Tingginya permintaan rumah untuk segmen menengah ke bawah harus diimbangi dengan adanya lahan yang memadai sehingga pengembang lebih mudah membangun perumahan di berbagai daerah,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima housing-estate.com, Senin (16/5).
Maryono meyakini bila lahan untuk program sejuta rumah ini tersedia maka harga rumah bisa lebih ditekan, pengembang lebih mudah membangun, dan program ini bisa dilaksanakan dengan lebih cepat. Berdasarkan kebutuhan pembiayaan perumahan yang disalurkan oleh Bank BTN, masih sangat banyak daerah yang membutuhkan perumahan.
Ia mencontohkan salah satu wilayah dengan permintaan perumahan yang tinggi terkait pengembangan infrastruktur pemerintah. Jalur jalan tol Cikopo-Palimanan (Cipali) yang telah memicu pertumbuhan ekonomi di kawasan sekitarnya sehingga berdampak pada permintaan perumahan yang sangat tinggi.
“Pembangunan jalan tol Cipali ini sangat meningkatkan perekonomian masyarakat di sekitarannya. Saat ini di Kabupaten Batang, Semarang, Cirebon, dan lainnya permintaan rumah sangat tinggi. Di Batang misalnya, ada permintaan sebanyak 3.000 unit dan baru terealisir 1.200 unit, di Cirebon permintaannya 6.000 unit rumah, jadi potensinya sangat besar,” pungkasnya.