Housing-Estate.com, Jakarta – Untuk meningkatkan penetrasi pasar maupun branding sebuah produk, produsen haruslah terus berinovasi dengan membuat aneka produk di luar core bisnisnya. Hal seperti ini salah satunya dilakukan oleh brand penyedia peralatan elektronik Panasonic yang tidak hanya membuat ragam perangkat elektronik dengan lengkap tapi mulai juga merambah bisnis hunian (homes & living).
Divisi Panasonic Homes & Living ini membuat rumah dengan sistem modulasi atau prefabrikasi termasuk perangkat sistem untuk rumahnya (smart homes). Menurut Heru Santoso, Associate Executive Director PT Panasonic Gobel Indonesia, Panasonic Homes & Living ini untuk menyasar sektor properti khususnya hunian di Indonesia yang kebutuhannya sangat besar.
“Rumah yang dikembangkan Panasonic Homes & Living ini ditujukan untuk menjadi solusi bangunan sehingga bisa diwujudkan sebuah rumah yang sehat karena tingkat polusi kota kita sudah cukup tinggi. Jadi konsepnya smart homes tapi belum kami produksi masal baru rumah contoh di pabrik kami,” ujarnya kepada housing-estate.com saat peresmian showroom bisnis Panasonic di Jakarta, Kamis (2/4).
Banyak keunggulan yang bisa didapatkan dari produk rumah Panasonic ini selain terintegrasi dengan teknologi smart homes. Misalnya proses pembangunan yang lebih cepat dan efisien karena sistemnya berupa modul-modul sehingga tidak perlu menyusun bata kemudian disemen yang memakan waktu lama. Rumah ini juga mengadopsi teknologi penyerapan panas untuk memastikan bagian dalam rumah tetap sejuk.
Kemudian ada panel surya untuk menyuplai energi listrik bagi rumah secara mandiri. Kelebihan lainnya, rumah ini tahan gempa sehingga sangat cocok dibangun di wilayah Indonesia yang rawan gempa. Desainnya pun mengacu pada model terkini dengan sentuhan yang tidak lekang dimakan waktu. Saat ini, menurut Heru, pihaknya tengah menunggu animo pasar untuk memproduksi rumah ini secara masal.
“Sekitar bulan Agustus nanti rumah contohdi pabrik kami akan selesai. Untuk pengembangan secara masal kemungkinan kita akan mengajak pihak pengembang dan perbankan. Ukuran bangunannya bisa beragam mulai 90 m2 hingga lebih luas lagi sementara harganya masih dihitung yang pasti di bawah Rp1 miliar,” imbuhnya.
