Housing-Estate.com, Jakarta – Pembangunan rumah mungil dua lantai tampaknya akan menjadi tren. Menyusul terobosan Paramount Land, Serpong, Tangerang, Banten, yang membangun hunian mungil dua lantai di kaveling super kecil, kini The Grand Sentul, Bogor, Jawa Barat, mengikutinya. Luas bangunan rumahnya tidak terlalu berbeda dengan Paramount Land, hanya kavelingnya lebih besar.

The Grand Sentul Cluster Maraka
Rumah yang dibangun Cigede Group di cluster Makara itu luasnya 48 meter persegi, tanah 91 meter persegi (48/91). Sementara di Paramount Land bangunannya 36 dan 41 meter persegi, tanah 32 meter persegi. Ada yang sedikit lebih besar, bangunan 53 dan 59 meter persegi di atas tanah 40 meter persegi. Â Kaveling seluas itu lebar bangunannya hanya empat dan lima meter.
Produk yang diusung kedua perumahan itu memang berbeda konsep. Paramount Land mengusung konsep apartemen bertanah, The Grand Sentul konsep rumah tumbuh. Karena itu kaveling The Grand Sentul lumayan luas, dimensi 7×13 meter. Kaveling yang dipakai untuk tapak bangunan hanya selebar empat meter sehingga di bagian samping ada lahan terbuka selebar tiga meter dari depan ke belakang.  Area terbuka di belakang dan samping itu cukup leluasa untuk pengembangan.

Denah The Grand Sentul Cluster Maraka
Rumah seharga Rp555 juta itu seluruh ruangannya di lantai bawah dimanfaatkan untuk ruang semi publik. Ruang tamu, ruang makan, dapur, dan toilet. Kamar tidurnya hanya satu di lantai atas lengkap dengan balkon. Desainnya stylis model modern dengan entrance berbentuk seperti lorong. Pilihan warnanya cukup menyolok merah dipadu dengan aksen batu alam di bagian bawah.
Pembangunan rumah mungil dua lantai mungkin akan semakin meluas. Harga yang lebih terjangkau bagi kalangan kelas menengah akan menjadi concern baru di kalangan pengembang. Ini siasat pengembang menyusul rontoknya pasar rumah menengah atas dan terus melemahnya pasar properti.