Saturday, September 23, 2023
Google search engine
HomeUncategorizedMenpura: 30 Persen DAS Untuk Resapan Air - Housing-Estate.com - Portal Berita...

Menpura: 30 Persen DAS Untuk Resapan Air – Housing-Estate.com – Portal Berita Properti No. 1 di Indonesia

Housing-Estate.com, Jakarta – Air merupakan sumber kehidupan karena itu harus menjadi kepedulian semua pihak untuk menjaga kelestarian dan keberlangsungan air. Dalam rangka Hari Air Dunia yang jatuh setiap tanggal 22 Maret, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Menpura) Basuki Hadimuljono mengajak masyarakat lebih peduli terhadap sumber daya air dengan  menanam pohon. Gerakan ini yang dilaksanakan sejak tahun 2010 lalu.

“Gerakan menanam pohon ini harus terus kita laksanakan termasuk memelihara pohon yang ditanam. Penanaman pohon juga akan meningkatkan luasan dan kualitas ruang terbuka hijau yang kita miliki,” ujarnya saat perayaan Hari Air Dunia ke-23 dengan penanaman pohon di kolam retensi (polder) 2 Tanah Kusir, Jakarta Selatan, akhir pekan lalu.

Basuki Hadimuljono, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Menpupera)

Basuki Hadimuljono, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Menpupera)

Mengenai UU No. 26 Tahun 2007 tentang penataan ruang yang mengatur rencana tata ruang wilayah, Basuki mengingatkan bahwa kawasan resapan minimal 30 persen dari luas daerah aliran sungai. Penetapan ini untuk menjaga keseimbangan air termasuk mengurangi debit banjir.

“Dengan penanaman pohon di polder ini menjadikan polder tidak hanya sebagai infrastruktur fisik semata tapi lebih dari itu mengantisipasi perubahan iklim global, degradasi, dan deforestasi hutan dan lahan. Ini juga bagian dari upaya konservasi air, jadi fungsinya sangat strategis dan penting,” jelasnya.

Kemenpupera sendiri setiap tahunnya selalu berpartisipasi aktif menambah jumlah pohon dengan kegiatan penanaman pohon di berbagai proyek infrastruktur yang dilakukan. Penanaman pohon telah dilakukan di bantaran sungai, waduk, maupun di pinggir jalan arteri dan tol. Hari Air Dunia ini juga diperingati dengan Aksi Simpatik Kampanye Peduli Air, Gerakan Ciliwung Bersih, dan sebagainya.

Air dan Pembangunan Bekelanjutan yang menjadi tema Hari Air Dunia dinilai Basuki tepat karena sejalan dengan tuntutan pembangunan berkelanjutan. Pembangunan yang dilaksanakan tidak boleh mengorbankan kepentingan generasi mendatang.

“Ini sangat tepat dijadikan momentum bersama untuk mendorong tumbuhnya upaya-upaya dari seluruh kalangan masyarakat dalam mendukung pengelolaan sumber daya air secara berkelanjutan,” tandasnya.

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments